Ironis! Relawan Vaksin AstraZeneca di Brasil Meninggal karena COVID-19
Relawan itu dilaporkan tidak menerima vaksin COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seorang dokter yang menjadi relawan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi AstraZeneca meninggal karena terpapar virus corona. Peristiwa itu terjadi di Brasil, salah satu negara yang melakukan uji klinis vaksin COVID-19.
Stasiun berita BBC, Rabu, 21 Oktober 2020 melaporkan badan kesehatan di Brasil, ANVISA menerima laporan mengenai kematian relawan vaksin AstraZeneca pada 19 Oktober 2020 lalu. Harian Brasil, O Globo, yang mengutip pernyataan dari seorang sumber, melaporkan dokter itu ada di dalam kelompok yang tidak vaksin eksperimental. Dokter itu meninggal lantaran kerap bersinggungan dengan pasien COVID-19.
Apa kata perusahaan farmasi asal Inggris itu mengenai salah satu relawannya yang meninggal akibat COVID-19?
Baca Juga: Beli 100 Juta Vaksin Astrazeneca, Menlu RI: Dikirim Pertengahan 2021
1. Relawan yang meninggal karena COVID-19 ternyata tak menerima vaksin corona saat uji klinis
Berdasarkan laporan harian O Globo, dokter yang menjadi relawan tersebut tidak masuk ke dalam kelompok yang menerima vaksin corona. Stasiun berita BBC menyebut dari semua relawan yang terlibat dalam proses uji klinis, hanya separuhnya yang diberi vaksin eksperimental COVID-19. Sisanya, vaksin meningitis yang telah memiliki lisensi.
Tidak ada satu pun relawan atau keluarganya yang tahu vaksin mana yang mereka terima. Dengan metode ini bisa memudahkan para peneliti untuk membandingkan hasil dari kedua kelompok dan memastikan apakah vaksin tersebut manjur.
Dalam pernyataan tertulisnya AstraZeneca mengaku mereka tak bisa mengonfirmasi mengenai kasus per individu yang mengikuti proses uji klinis. Tetapi, mereka memastikan semua prosedur telah diikuti dengan ketat.
"Semua peristiwa medis yang signifikan dinilai dengan cermat oleh peneliti pada tahap uji klinis, komite pemantau keamanan independen, dan otoritas pengatur," kata perwakilan AstraZeneca dalam keterangan tertulis.
"Penilaian ini tidak menimbulkan kekhawatiran tentang kelanjutan studi yang sedang berlangsung," kata mereka lagi.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Dana US$250 Juta untuk DP Vaksin AstraZeneca