TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keren! Dubes RI Terima Penghargaan Tertinggi dari Presiden Prancis

Arrmanatha dianggap tingkatkan hubungan bilateral RI-Prancis

Duta Besar Indonesia untuk PBB di New Yok, Arrmanatha Nasir (www.instagram.com/@indonesiainparis)

Jakarta, IDN Times - Di penghujung masa penugasannya, Duta Besar Indonesia untuk Prancis Arrmanatha Nasir, menerima penghargaan Légion d’Honneur dari Presiden Prancis Emmanuel Macron. Penghargaan tersebut adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Prancis karena dianggap telah berkontribusi terhadap peningkatan kedua negara. 

Salah satu bentuk kontribusi yang dilakukan oleh Arrmanatha yakni intensitas kerja sama kedua negara justru meningkat meski di tengah pandemik COVID-19. Padahal, pandemik nyaris membuat aktivitas di dunia menjadi lumpuh. 

"Hal ini terlihat dari diperkuatnya berbagai mekanisme kerja sama bilateral kedua negara seperti melalui perjanjian kerja sama pertahanan (Defence Cooperation Agreement), termasuk peningkatan kerja sama di bidang industri pertahanan," demikian isi keterangan tertulis yang disampaikan oleh KBRI Paris pada Sabtu, 20 November 2021. 

"Kemudian, dibentuknya forum dialog maritim guna membahas dan mencari solusi atas berbagai tantangan maritim yang dihadapi kedua negara; serta dalam waktu dekat juga segera ditandatangani rencana aksi (plan of action), yang merupakan roadmap kegiatan untuk 5 tahun ke depan guna memperkuat kerja sama strategis kedua negara," lanjut isi keterangan tertulis tersebut.

Peningkatan intensitas, kata KBRI Paris, juga terlihat dalam hubungan antar warga. Mulai dari peningkatan hubungan antar mahasiswa, pengusaha, dan anggota parlemen. 

"Hal ini dapat dilihat dari kepedulian para pengusaha kedua negara saat pandemik COVID-19. Berbagai perusahaan Prancis turut mendukung upaya penanganan COVID-19 di Indonesia. Sebaliknya, ketika di dalam negeri Indonesia memiliki APD dalam jumlah cukup, perusahaan di dalam negeri mengirimnya ke Prancis," kata KBRI Paris. 

Apa kata Dubes Arrmanatha mengenai penghargaan tertinggi yang ia terima?

Baca Juga: Keren! Christian Dior Gunakan Kain Endek Bali di Paris Fashion Week

1. Penghargaan yang diterima Dubes Arrmanatha gambarkan kedekatan hubungan RI-Prancis

Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha Nasir ketika mengucapkan pidato usai menerima penghargaan tertinggi dari Pemerintah Prancis Légion d’Honneur (Dokumentasi KBRI Paris)

Dalam sambutannya, Arrmanatha menyebut penghargaan yang ia terima pada 17 November 2021 lalu menggambarkan kedekatan hubungan antara Prancis dan Indonesia. Kedua negara, kata pria yang akrab disapa Tata itu, secara kreatif menjembatani perbedaan posisi dan prioritas untuk memajukan kepentingan bersama. 

"Kita berhasil bekerja beyond business as usual dalam memajukan hubungan bilateral," ujar Arrmanatha di hadapan puluhan tamu yang hadir di gedung Kementerian Urusan Eropa dan Luar Negeri Prancis di Paris yang kerap disebut Quai d’Orsay.

Arrmanatha juga menekankan kerja sama bilateral Indonesia-Prancis ke depannya akan semakin diperkuat dengan diterimanya Prancis sebagai mitra pembangunan ASEAN.

Kemitraan Prancis dengan ASEAN yang didorong para Dubes ASEAN di Paris, memiliki makna strategis bagi pembangunan di kawasan Asia Tenggara, serta membuka peluang pengembangan kerja sama yang lebih luas di kawasan Indo - Pasifik. 

2. Hubungan Presiden Jokowi dan Macron cukup dekat, bahkan pernah ngevlog bareng

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika vlog bareng dengan Presiden Emanuel Macron (Tangkapan layar YouTube Jokowi)

Kedekatan hubungan kedua negara juga sudah ditandai dengan eratnya hubungan pemimpin keduanya. Bahkan, pada 2017 lalu, Jokowi sempat mengajak Presiden Emanuel Macron untuk ngevlog bersama. Video blogging itu direkam di sela KTT G20 yang diadakan di Hamburg, Jerman pada empat tahun lalu. 

"Saya sedang bersama dengan teman saya dan ingin menyampaikan pesan singkat kepada masyarakat Indonesia. Kami sangat bangga kepada kalian dan Presiden Jokowi dan kami akan mengunjungi kalian di Jakarta," ujar Macron ketika itu. 

Tetapi, pada 2020 lalu, Presiden Jokowi mengecam pernyataan Macron yang menyebut bahwa Islam adalah agama yang tengah mengalami krisis di seluruh dunia. Macron menyampaikan itu untuk merespons insiden pemenggalan guru sejarah Samuel Paty oleh Abdoullakh Abouyezidovitch. Belakangan, diketahui insiden pemenggalan itu dipicu dari adanya informasi hoaks yang disampaikan oleh sejumlah siswa di kelas yang diajar oleh Samuel. 

"Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," ujar Jokowi melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Oktober 2020 lalu. 

Tetapi, keduanya bertemu kembali di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia. Salah satu topik yang dibahas oleh Jokowi dan Macron yakni mengenai isu pertahanan. 

"Presiden Macron, di pertemuan kali ini saya ingin sampaikan tiga hal. Pertama, saya menyambut baik kemajuan kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Perjanjian kerja sama pertahanan oleh Menteri Pertahanan kedua negara ditandatangani bulan Juni lalu," ujar Jokowi pada akhir Oktober 2021 lalu. 

Ia menambahkan, perjanjian tersebut juga harus membuka ruang bagi kerja sama yang strategis termasuk produksi alutsista bersama. Ia menyebut, investasi Prancis pada industri alutsista di Indonesia juga akan sangat diapresiasi.

Baca Juga: Terbang ke Prancis, Menhan Prabowo Teken Kesepakatan Pertahanan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya