TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebelum Dihuni Joe Biden, Gedung Putih akan Disemprot Disinfektan

Gedung Putih sempat jadi episentrum penyebaran COVID-19

Ilustrasi Gedung Putih (ANTARA FOTO)

Jakarta, IDN Times - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden segera menjadi penghuni baru Gedung Putih. Namun, sebelum menghuni rumah baru, Biden menginginkan ada pembersihan secara menyeluruh di sana. Apalagi Gedung Putih sempat menjadi episentrum penyebaran COVID-19. 

Stasiun berita CNN, Selasa 15 Desember 2020 melaporkan, sejauh ini belum ada rencana untuk melakukan pembersihan dengan menyemprot disinfektan di seluruh area Gedung Putih. Pihak yang bertanggung jawab untuk pembersihan di gedung seluas lebih dari 5.109 meter persegi itu adalah Kantor Administrasi Publik. 

Menurut keterangan pejabat berwenang, bila keluarga Biden tetap menggunakan karpet dan tirai yang sama, maka benda-benda itu juga akan dibersihkan secara menyeluruh. Kediaman presiden di sayap sebelah kiri turut menjadi perhatian untuk dibersihkan.

"Sementara, protokol dan regulasi COVID-19 yang sudah berlaku sejak berbulan-bulan lalu akan diterapkan di seluruh sisa area di Gedung Putih," ujar pejabat berwenang itu. 

Para jurnalis yang sehari-hari bertugas di Gedung Putih sudah menyaksikan petugas kebersihan turut mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) mulai melakukan pembersihan di area yang kerap digunakan, seperti ruang briefing

Apa saja protokol COVID-19 yang berlaku di Gedung Putih yang akan diterapkan oleh Joe Biden dan istrinya, Jill?

Baca Juga: Klaster Gedung Putih Bertambah, Kini Putra Sulung Trump Kena COVID-19

1. Trump dilaporkan akan memboikot upacara pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke-46 AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ibu Negara Melania Trump dan keluarga mereka menyaksikan kembang api dari kampanye Trump meledak di belakang Monumen Washington dari South Lawn Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Kamis (27/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Bila merujuk kembali ke sejarahnya, Gedung Putih sudah menyiapkan diri untuk menyambut keluarga presiden baru setahun sebelumnya. Laman USA Today, 7 Desember 2020 lalu melaporkan, hal itu lantaran selama ini presiden biasanya menjabat selama dua periode. 

Namun, dalam pelantikan presiden Januari 2021, prosesnya akan lebih rumit. Sebab, hingga kini keluarga Donald Trump masih belum mengosongkan rumah mewah di sayap sebelah kiri Gedung Putih. Mereka diprediksi baru memindahkan barang-barang usai pemilu yakni setelah 3 November 2020 lalu. 

Dalam laporannya NBC News menyebut, proses peralihan penghuni Gedung Putih akan lebih rumit lantaran Trump berencana memboikot pelatikan Joe Biden pada 20 Januari 2021. Sehingga, menjadi tanda tanya kapan hari terakhir Trump dan keluarganya berada di Gedung Putih.

Namun, bagi staf Gedung Putih, sesuatu yang tidak terduga sudah pernah terjadi di upacara pelantikan sebelumnya. Dalam upacara pelantikan Bill Clinton pada 1993 lalu, gaun yang seharusnya dikenakan oleh Hillary tiba-tiba hilang. Uniknya, gaun itu akhirnya berhasil ditemukan dan dipakai oleh ibu negara dua periode itu. 

2. Joe Biden dan Kamala Harris akan dilantik dalam upacara yang tak dihadiri oleh banyak orang

Presiden terpilih Amerika Serikat dari Demokrat dan mantan wakil presiden Joe Biden berbicara dalam sebuah pemberhentian kampanye di Johnstown, Pennsylvania, Amerika Serikat, Rabu (30/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar)

Sementara, tim komite pelantikan presiden menyebut, upacara yang digelar pada 20 Januari 2021 akan dilakukan lebih sederhana dan dihadiri oleh lebih sedikit orang. Hal itu demi mencegah terjadinya kerumunan dan semakin meluasnya pandemik COVID-19. 

Pelantikan Biden dan Harris seperti biasa akan dilakukan di Gedung Capitol. Upacara akan melibatkan protokol kesehatan dan keamanan. Pidato Biden, kata CEO Komite Pelantikan Presiden Tony Allen, akan fokus terhadap penanganan pandemik COVID-19. 

Publik tidak didorong untuk terbang dari berbagai negara bagian ke Washington DC. Mereka diminta untuk menyaksikan pelantikan dari rumah. 

"Tujuan kami menciptakan upacara pelantikan yang membuat orang-orang aman, menghormati tradisi besar kepresidenan dan menunjukkan visi pembaruan dalam pemerintahan Biden dan Harris yang inklusif, setara, dan menyatukan warga," ungkap Allen dalam keterangan tertulisnya pada Selasa kemarin. 

Meski menyaksikan dari jauh, namun panitia akan membuat format di mana publik tetap bisa berpartisipasi. Di sisi lain masih belum diketahui apakah Trump akan menjamu Biden dengan sajian kopi atau teh di Gedung Putih jelang pelantikan. Aktitivitas itu menjadi tradisi yang dilakukan oleh presiden yang telah selesai bertugas untuk menyambut presiden yang akan mulai menjabat. 

Baca Juga: Warganet di Tiongkok Olok-olok Donald Trump karena Tertular COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya