TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar 9 Negara Eropa yang Terancam Bencana Nuklir

Akan risiko timbulkan bencana radiasi-operasional PLTN

ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Perang antara Rusia dan Ukraina telah meningkatkan risiko bencana nuklir. Kedua belah pihak saling menyatakan, lawannya telah melakukan serangan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang bisa mengakibatkan kebocoran radioaktif.

Kepala pasukan perlindungan radiologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirllov menunjukkan, jika terjadi bencana nuklir, maka Jerman, Polandia, dan Slovakia akan sangat terpengaruh oleh dampak radiologis.

1. Radiasi dapat mencapai ke beberapa negara lain tergantung arah angin

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Belgia. unsplash.com/Frederic Paulussen

Pakar energi nuklir dan keselamatan nuklir yang sebelumnya bekerja di Badan Pengatur Nuklir Negara Ukraina, Olga Kosharna, mengatakan kepada Express bahwa radiasi dapat mencapai ke beberapa negara lain di sekitarnya. Hal tersebut tergantung dari arah mana angin bertiup.

"Dalam skenario ini (angin selatan bertiup), gumpalan radioaktif, (bisa) melakukan perjalanan ke Bulgaria, Rumania, dan wilayah laut hitam, dalam 23 jam akan mencapai Turki," katanya seperti disitat Jumat (19/8/2022).

"Jika itu adalah angin timur, gumpalan akan pergi ke Polandia, Hongaria ,atau Republik Ceko," tambahnya.

Olga Kosharna juga mengatakan, ada kemungkinan dampaknya bisa menghantam semenanjung Krimea atau bahkan wilayah Rusia.

2. PBB desak kedua belah pihak untuk menarik peralatan militer dan tentara dari pabrik

Sekjen PBB, Antonio Guterres, saat sedang menghadiri perayaan ulang tahun PBB ke-75 pada tanggal 23 Oktober 2020 lalu. (Twitter.com/antonioguterres)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, mendesak kedua belah pihak untuk menarik peralatan militer dan tentara dari pabrik. Menurutnya, kesepakatan sangatlah dibutuhkan untuk memastikan keamanan daerah.

"Fasilitas itu tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apapun. Sebaliknya, kesepakatan sangat dibutuhkan untuk membangun kembali infrastruktur murni sipil Zaporizhzhia dan untuk memastikan keamanan daerah tersebut," jelas António Guterres.

Zaporizhzhia adalah pembangkit nuklir terbesar di Eropa dan bencana nuklir di sana dapat menyebabkan bencana yang berkali-kali lipat lebih besar daripada Chernobyl pada 1986.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya