TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Australia Protes Pelaku Bom Bali Dapat Remisi Saat HUT RI

Umar Patek mendapat remisi lima bulan

Presiden Jokowi ajak Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese naik sepeda bambu di Istana Kepresidenan Bogor (dok. Sekretaritat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengkritik keputusan pemerintah Indonesia untuk memberikan remisi ke pelaku Bom Bali 2002, Umar Patek, pada saat HUT ke-77 RI 17 Agustus lalu.

Anthony mengatakan, keputusan itu sangat mengecewakan bagi Australia, meski pihaknya telah diberitahu sebelumnya oleh Indonesia terkait remisi tersebut.

Baca Juga: 2 Ribu Warga Binaan di Bali Terima Remisi HUT ke-77 RI

1. Menyebabkan penderitaan bagi keluarga korban

Freepik

Seperti diketahui bahwa warga negara Australia mayoritas menjadi korban saat bom meledak di Jalan Legian, Kuta, Bali. Sebanyak 88 warga negara Australia dinyatakan tewas.

"Ini akan menyebabkan penderitaan lebih lanjut bagi warga Australia yang merupakan korban bom Bali," kata Albanese, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (20/8/2022).

"Kami kehilangan 88 nyawa atas insiden itu," tegas Albanese.

2. Australia bakal sampaikan kontak diplomatik ke RI

PM Australia Anthony Albanese (Twitter Athony Albanese/@AlboMP)

Selain itu, Albanese juga menegaskan bahwa Australia akan menyampaikan kontak diplomatik ke Indonesia terkait remisi Umar Patek ini.

"Mereka (Indonesia) sering mengadakan sistem ini (remisi). Namun ketika menyangkut seseorang yang menjadi dalang dan pembuat bom hingga membunuh orang, kami menyampaikan pandangan tegas kami," ucap Albanese.

Baca Juga: 16.659 Napi di Jatim Dapat Remisi Umum Kemerdekaan RI, Ada Umar Patek

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya