TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BRICS Dukung Dialog Penyelesaian Konflik Ukraina

Paragraf ini ada di Deklarasi Johannesburg

Pagelaran BRICS yang diadakan di Sandton Convention Center, Sandtown City Johannesburg, Afrika Selatan. (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS, aliansi ekonomi Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan baru saja rampung. Salah satu poin yang muncul di Deklarasi Pemimpin BRICS adalah mendorong adanya mediasi untuk mengakhiri konflik Ukraina, lewat dialog. 

“Kami mengingat kembali posisi nasional kami soal konflik dan di sekitar Ukraina sebagaimana sudah disampaikan dalam forum yang tepat, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB,” sebut deklarasi KTT BRICS, di Johannesburg, dikutip dari laman resmi Presiden Afrika Selatan, Jumat (25/8/2023).

Mereka juga mengecem terhadap segala bentuk terorisme yang ada di dunia ini.

“Kami menegaskan kembali bahwa terorisme tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban atau suku,” lanjut pernyataan itu.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Indonesia Masih Kaji Keanggotaan BRICS

Baca Juga: Jokowi: BRICS Bisa Jadi Garda Terdepan Perjuangkan Keadilan Dunia

1. Rusia ingin mempererat hubungan dengan Afrika

Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat saat liburannya di Siberia, Rusia, pada 6 Oktober 2019. (ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS)

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin yang hadir secara virtual mengaku ingin memperdalam kerja sama dengan negara-negara Afrika.

Putin menyebutkan, Rusia tertarik mengembangkan hubungan lebih luas lagi dengan Afrika. Sejumlah kerja sama yang disasar Rusia adalah pangan dan energi.

Baca Juga: Menlu Retno Akui Indonesia Dirayu Masuk BRICS

2. Rusia akan terus pasok energi ke Afrika

Logo BRICS 2023 (brics2023.gov.za/)

Dalam pidato virtualnya, Putin mengungkapkan Rusia punya sekitar 30 proyek energi di negara-negara Afrika. Pasokan bahan bakar Rusia bakal membantu pemerintah Afrika mengatasi lonjakan harga.

“Ekspor minyak mentah, minyak bumi dan gas alam cair Rusia ke Afrika naik 2,6 kali lipat dalam dua tahun terakhir,” ucap Putin.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya