TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ferdinand Marcos Umumkan Kemenangan, Tak Mau Disamakan dengan Ayahnya

Bongbong Marcos umumkan kemenangan lewat juru bicaranya

Bongbong Marcos, calon Presiden Filipina (Twitter.com/Bongbong Marcos)

Jakarta, IDN Times - Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong mengumumkan kemenangannya dalam pemilihan presiden Filipina. Namun, pernyataan ini disampaikan lewat juru bicaranya.

Hitung cepat pemilu Filipina menunjukkan Bongbong telah mendapatkan lebih dari 30 juta suara. Di pemilihan terpisah, Sara Duterte yang merupakan anak dari Rodrigo Duterte juga memenangkan suara terbanyak untuk menjadi wakil presiden.

Maka, Bongbong dan Sara dipastikan akan menjadi presiden dan wapres Filipina berikutnya, menggantikan Duterte dan Leni Robredo.

Baca Juga: Ferdinand Marcos dan Sara Duterte Lanjutkan Politik Keluarga 

Baca Juga: Bongbong Marcos: Presiden Terpilih Filipina Putra Mantan Diktator

1. Klaim kemenangan pilpres

Bongbong Marcos bersama dengan para pendukung (Twitter.com/Bongbong Marcos)

Lewat juru bicaranya, Victor Rodriguez, Bongbong mengumumkan bahwa dirinya telah memenangkan pilpres tahun ini.

“Bongbong berjanji untuk menjadi presiden semua orang Filipina,” kata Rodriguez, dikutip dari CNN, Kamis (12/5/2022).

Dalam pernyataan tersebut, Bongbong juga mengatakan bahwa rakyat telah menggunakan suara demokratis mereka untuk menyatukan bangsa.

“Ini adalah kemenangan bagi semua orang Filipina dan untuk demokrasi. Bagi mereka yang memilih Bongbong dan bagi yang tidak, ia berjanji untuk menjadi presiden bagi semua rakyat,” lanjut Rodriguez.

Baca Juga: Korban Diktator Ferdinand Marcos: Kami Takut Sejarah Terulang

2. Keluarga Marcos kembali berkuasa

Mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos (Dok. rappler.com)

Ayahnya, Ferdinand Marcos, merupakan diktator Filipina yang bertahun-tahun melanggengkan korupsi serta membuat pelanggaran hak asasi manusia.

Setelah digulingkan oleh Revolusi Rakyat pada 1986 silam, keluarga Marcos tinggal di pengasingan di Hawaii. Marcos Sr meninggal di Hawaii, tiga tahun kemudian.

Sepeninggal Marcos, keluarganya kembali ke Filipina pada 1991 dan terjun ke politik lagi. Mereka juga terkenal membuat dinasti keluarga di Provinsi Ilocos Norte, termasuk Bongbong.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya