TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa yang Guncang Turki Terdahsyat sejak 1939 

Gempa susulan terjadi hingga 100 kali

Bangunan hancur pasca gempa 7,8 yang guncang Turki. (Dok.Twitter Account of the Republic of Turkey Ministry of National Defense)

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan gempa 7,8 M yang mengguncang Turki dan perbatasan Turki-Suriah, 6 Februari 2023 kemarin, merupakan yang terdashyat sejak 80 tahun terakhir.

“Ini adalah gempa terkuat di Turki sejak yang terakhir pada 1939,” sebut laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA), dikutip dari CNN, Selasa (7/2/2023).

“PBB dan mitra terus memantau dengan cermat situasi di lapangan dan berupaya memobilisasi dana darurat di kawasan itu,” lanjut laporan tersebut.

Baca Juga: 24 Jam usai Gempa Turki, Korban Tewas Jadi 4.372 Orang 

Baca Juga: 5 Fakta Gempa Turki yang Renggut Ribuan Nyawa

1. Hancurnya beberapa wilayah menyulitkan proses evakuasi

Wilayah Turki yang terdampak gempa cukup parah (blok merah). (Dok. KBRI Ankara)

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan cuaca dingin dan skala bencana merupakan tantangan utama bagi para tim penyelamat. Ia menambahkan, badai salju lebat juga baru-baru ini melanda Suriah dan Turki, dengan perkiraan suhu di bawah nol derajat.

“Kondisi cuaca dan skala bencana ini membuat tim kami sulit mencapai wilayah tersebut. Helikopter kami tidak dapat lepas landas hari ini karena kondisi cuaca,” kata Koca.

Baca Juga: Ada 100 Gempa Susulan Guncang Turki!

2. WHO memprediksi korban tewas gempa Turki bisa tembus 20 ribu jiwa

Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

Sementara itu, anggota situasi darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa, Catherine Smallwood, memprediksi jumlah korban tewas akibat gempa Turki ini bisa tembus 20 ribu jiwa.

“Proses evakuasi saat ini masih berlangsung dan sangat mungkin korban tewas terus meningkat,” ujar Smallwood.

Data terakhir, korban tewas gempa Turki-Suriah terus meningkat. Dalam 24 jam, kini sudah tercatat ada 4.365 orang yang tewas serta 15.834 orang terluka.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya