TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia dan Norwegia Bahas Isu HAM dan Hak Perempuan 

Tahun depan dialog bakal digelar di Indonesia 

Dialog HAM RI-Norwegia. (dok. KBRI Oslo)

Jakarta, IDN Times - Indonesia mengajak Norwegia menyuarakan pentingnya keseimbangan pemenuhan hak sipil dan politik dengan hak ekonomi dan sosial budaya dalam pembahasan isu HAM, khususnya pada pertemuan multilateral dan global. Hal ini menjadi salah satu isu utama dalam Dialog HAM RI-Norwegia ke-16 di Oslo yang digelar pada 20-21 Juni 2022.

Dalam pertemuan ke-16 ini, kedua negara berbagi pengalaman dan diskusi konstuktif tentang promosi, pemenuhan, dan perlindungan hak perempuan dan kesetaraan gender serta hak penyandang disabilitas, serta isu-isu terkait bisnis dan HAM, peradilan anak, kebebasan beragama dan berekspresi, serta metode investigative interviewing dan pencegahan penyiksaan.

Delegasi juga membahas khusus isu penanganan anak yang terlibat jaringan terorisme dan kelompok ekstrimis karena menghadapi tantangan yang sama.

Baca Juga: Kasus Pegawai KPI, Komnas HAM: MS Alami 3 Pelanggaran HAM

1. Norwegia merupakan mitra HAM terlama Indonesia

Ilustrasi Bendera Norwegia (www.twitter.com/@NorwayTheHague)

Bertindak sebagai Ketua Delegasi RI yakni Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri RI, Achsanul Habib. Ia mengatakan dialog dua negara ini menjadi jembatan untuk bertukar pengalaman.

“Dialog HAM RI-Norwegia merupakan salah satu dialog HAM bilateral yang paling lama dijalin oleh Indonesia dan terbukti telah menjadi jembatan kedua negara dalam bertukar good practice dalam membahas HAM yang membangun, seimbang dan beritikad baik,” kata Achsanul dalam keterangan tertulis KBRI Oslo yang diterima IDN Times, Sabtu (25/6/2022).

Duta Besar RI untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis, turut menegaskan dialog HAM ini juga menjadi elemen penting dalam memperkuat kerja sama bilateral kedua negara.

“Ini adalah dialog antarsahabat, kami senang dialog ini berjalan baik dalam memperkaya pandangan dan memahami lebih dalam kebijakan dan perkembangan di masing-masing negara,” kata Merete Brattested Ketua Delegasi Norwegia.

2. Diskusi soal hak perempuan

Dialog HAM RI dan Norwegia. (dok. KBRI Oslo)

Dalam pertemuan ini kedua negara juga secara khusus membahas isu penanganan anak yang terlibat jaringan terorisme dan kelompok ekstrimis.

Selain perkembangan HAM di masing-masing negara, delegasi juga membahas isu HAM di tingkat multilateral dan global. Indonesia menekankan pentingnya keseimbangan pemenuhan hak sipil dan politik dengan hak ekonomi dan sosial budaya.

“Pembahasan HAM multilateral saat ini cenderung fokus pada hak sipil dan politik dibandingkan hak sosial budaya. Ketidakseimbangan ini berbahaya apabila menjadi tolak ukur tingkat demokratis suatu negara, karena tidak melihat secara menyeluruh,” ungkap Achsanul.

Baca Juga: Komnas HAM: Peran DPR Legislatif, Tak Bisa Nilai Kasus HAM Berat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya