TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Lanjutkan Upaya Redam Konflik di Myanmar

RI akan bekerja sama dengan Laos sebagai Ketua ASEAN 2024

Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Jakarta, IDN Times - Sebagai Ketua ASEAN 2023 yang akan berakhir masa keketuaannya pada Desember, Indonesia kini tetap melanjutkan upaya untuk meredam konflik di Myanmar yang kembali menegang. Indonesia memanfaatkan saluran Kantor Utusan Khusus untuk Isu Myanmar, yang dibentuk sejak awal keketuaan.

Kantor Utusan Khusus ini menggelar pertemuan di Jakarta pada 20-22 November 2023 untuk membahas perdamaian di Myanmar dengan dihadiri berbagai pihak dari negara tersebut. Hadir pula perwakilan Laos yang menjabat sebagai Ketua ASEAN 2024.

“Indonesia telah melakukan lebih dari 180 pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan Myanmar termasuk junta, dalam masa keketuaannya pada tahun ini,” kata Ngurah Swajaya, dari Kantor Utusan Khusus yang kini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Swiss, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu (25/11/2023).

1. Indonesia terus berkomitmen bantu Myanmar

Staf Khusus Menlu RI untuk Diplomasi Kawasan, Ngurah Swajaya. (IDN Times/Sonya Michaella)

Menurut Ngurah, seluruh pemangku kepentingan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kepemimpinan Indonesia dan komitmen konsistennya dalam membantu masyarakat Myanmar menemukan jalan perdamaian.

“Sebagai sesama anggota ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Myanmar untuk menemukan solusi politik yang komprehensif demi perdamaian dan stabilitas di Myanmar,” ucap Ngurah.

“Indonesia berharap bisa bekerja erat dengan Laos yang menjabat sebagai Ketua ASEAN 2024 untuk memastikan keberlanjutan upaya ASEAN untuk membantu rakyat Myanmar,” tutur dia.

Baca Juga: Presiden Filipina: ASEAN Kesulitan Atasi Konflik Myanmar 

2. Ada audiensi dengan Wamenlu RI

Pihak oposisi Myanmar merasa kehilangan kepercayaan kepada ASEAN dalam mengatasi masalah krisis di Myanmar. (Twitter.com/kzy_linn)

Sementara itu, para pemangku kepentingan ini mendapat kesempatan untuk melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury dalam sesi tersendiri.

“Pesan utama yang disampaikan Wamenlu adalah dialog inklusif dan solusi politik adalah satu-satunya solusi yang layak untuk mengatasi krisis di Myanmar,” ucap dia lagi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya