TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Minta Papua Nugini Selidiki Penembakan ABK WNI

Satu nelayan RI tewas ditembak aparat PNG

Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - KBRI Port Moresby menyesalkan terjadinya insiden penembakan yang mengakibatkan kematian Sugeng, kapten Kapal Nelayan Indonesia KMN Calvin 02 di Papua Nugini pada 22 Agustus 2022.

KBRI juga telah menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Sugeng diduga ditembak oleh aparat Papua Nugini dari jarak dekat.

Baca Juga: Tentara Papua Nugini Diduga Tembak Mati Nelayan Indonesia 

1. Indonesia minta Papua Nugini lakukan investigasi

(Ilustrasi Gedung Pancasila Kemenlu) www.kemlu.go.id

Menanggapi insiden ini, Kementerian Luar Negeri RI diketahui telah memanggil Duta Besar Papua Nugini yang ada di Jakarta. Indonesia menyampaikan sejumlah permintaan, salah satunya adalah digelarnya investigasi.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung Otoritas Papua Nugini untuk pelaksanaan investigasi yang menyeluruh," ungkap Duta Besar RI untuk Papua Nugini Andriana Supandy, dikutip dari laman resmi Kemlu RI, Senin (29/8/2022).

Pasca insiden, Supandy menjelaskan bahwa telah dilakukan sejumlah langkah, termasuk koordinasi dengan otoritas Indonesia, berdasarkan laporan kejadian yang telah diselesaikan oleh Kepolisian RI.

Baca Juga: Indonesia Minta Penjelasan Papua Nugini soal Penembakan Nelayan

2. Laporan berisi kronologi kejadian

pixabay.com/Gordon Johnson

Laporan dimaksud berisi kronologi kejadian penembakan, yang menurut kesaksian awak kapal KMN Calvin 02, diduga dilakukan oleh personel patrol Papua Nugini dengan Kapal 401 (Ted Diro). Keterangan dari awak diambil saat KMN Calvin 02 merapat di Pelabuhan Merauke pada 23 Agustus 2022.

KBRI juga telah menyampaikan komunikasi resmi melalui jalur diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Papua Nugini, dan ditembuskan kepada Otoritas Papua Nugini lainnya, termasuk The Papua New Guinea Defence Force, the Royal Papua New Guinea Constabulary, the National Fisheries Authority dan The Department of Justice and Attorney General.

"Memperhatikan baiknya hubungan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini, Pemerintah Indonesia siap untuk bekerja sama secara proaktif dalam proses penegakan hukum bersama Pemerintah Papua Nugini," tegas Supandy lagi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya