TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 12 Usulan China untuk Damaikan Rusia-Ukraina

China buka suara untuk akhiri konflik ini

Seorang anggota Garda Perbatasan Polandia menggendong seorang anak di penyebrangan perbatasan antara Polandia dan Ukraina, saat Garda Perbatasan Polandia menutup jalur untuk kendaraan untuk memungkinkan lebih banyak pejalan kaki yang masuk, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Medyka, Polandia, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Kacper Pempel.

Jakarta, IDN Times - China akhirnya buka suara terkait konflik Ukraina dan Rusia yang telah menginjak usia satu tahun. Mundur satu tahun ke belakang, China memang belum pernah sekali pun mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

China juga terkesan menghindar dan tidak pernah mengeluarkan pernyataan terkait konflik ini.

Namun, kini China bersuara. China langsung mengusulkan 12 formula untuk perdamaian Ukraina dan Rusia.

Apa saja usulan China?

Baca Juga: Jet Tempur China Dekati Pesawat AS di Laut China Selatan 

Baca Juga: CIA: China Siap-siap Invasi Taiwan Pada 2027

1. Meninggalkan mentalitas Perang Dingin

Penduduk lokal menyiapkan bom molotov untuk mempertahankan kota, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar besaran terhadap Ukraina, di Uzhhorod, Ukraina, Minggu (27/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Serhii Hudak.

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri China, Senin (27/2/2023), poin pertama yang diusulkan China adalah menghormati kedaulatan semua negara.

“Hukum internasional yang diakui secara universal, termasuk tujuan dan prinsip Piagam PBB, harus dipatuhi. Kedaulatan, kemerdekaan dan keutuhan wilayah semua negara harus ditegakkan secara efektif. Semua negara, besar atau kecil, kuat atau lemah, kaya atau miskin, adalah anggota komunitas internasional yang setara," sebut Kemlu China.

"Semua pihak harus bersama-sama menjunjung tinggi norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional dan mempertahankan kejujuran dan keadilan internasional. Penerapan hukum internasional yang setara dan seragam harus dipromosikan, sementara standar ganda harus ditolak."

Yang kedua, meninggalkan mentalitas Perang Dingin. China menyebut bahwa keamanan suatu negara tidak boleh dikejar dengan mengorbankan orang lain. Keamanan suatu kawasan tidak boleh dicapai dengan memperkuat atau memperluas blok militer.

“Semua pihak harus mengikuti visi bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan dan meningat perdamaian jangka panjang dan stabilitas dunia,” lanjut pernyataan itu.

Ketiga, menghentikan permusuhan. Konflik dan perang tidak menguntungkan siapa pun. Semua pihak harus rasional dan menahan diri.

Keempat, melanjutkan pembicaraan damai. China menegaskan bahwa dialog dan negosiasi adalah satu-satunya solusi yang layak untuk krisis Ukraina.

Baca Juga: Zelensky: Ukraina akan Berjuang 'Dengan atau Tanpa' Sekutu

2. Melindungi warga sipil dan menyelesaikan krisis kemanusiaan

Seorang anak duduk di ayunan di depan gedung tempat tinggal yang hancur, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Jumat (25/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas.

Poin kelima adalah menyelesaikan krisis kemanusiaan. China menegaskan bahwa semua langkah yang kondusif untuk meredakan krisis kemanusiaan harus didorong dan didukung.

Keenam, melindungi warga sipil dan tawanan perang. Ketujuh, menjaga keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir dan ke delapan adalah mengurangi risiko strategis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya