Jet Tempur China Dekati Pesawat AS di Laut China Selatan 

Jet China disebut mendekati jet AS dalam jarak 3 meter

Jakarta, IDN Times - Sebuah jet militer China dilaporkan terbang mendekati pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) hanya dalam jarak tiga meter di Laut China Selatan.

Akibatnya, pesawat militer AS ini terpaksa harus melakukan manuver untuk menghindari tabrakan di zona udara internasional.

Baca Juga: Makin Lengket, Rusia-China Latihan Militer Bersama di Laut China Timur

1. AS sebut perilaku China makin bahaya

Jet Tempur China Dekati Pesawat AS di Laut China Selatan Ilustrasi jet tempur F-18 buatan Lockheed Martin (www.lockheedmartin.com)

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (30/12/2022), AS menyebut perilaku China akhir-akhir ini semakin berbahaya.

Insiden ini melibatkan jet tempur Angkatan Laut China J-11 dan pesawat RC-135 milik AS yang hampir bersinggungan pada 21 Desember 2022 lalu.

“Kami berharap semua negara di kawasan Indo Pasifik menggunakan wilayah udara internasional dengan aman dan sesuai dengan hukum internasional,” kata militer AS dalam pernyataannya.

Baca Juga: Jokowi Bantah Konflik China-AS Meluas ke Laut China Selatan

2. Pesawat AS harus melakukan manuver agar tak bertabrakan

Jet Tempur China Dekati Pesawat AS di Laut China Selatan Jet tempur F-35 Lightning II yang menjadi salah satu jet tempur modern terbaik di dunia. twitter.com/thef35

Seorang juru bicara militer AS mengatakan, jet tempur China ini datang dalam jarak 3 meter dari sayap pesawat dan menyebabkan pesawat AS melakukan manuver dadakan.

“AS telah mengangkat masalah ini dengan pemerintah China,” ujar pejabat itu.

Namun, Kedutaan Besar China di Washington dilaporkan masih bungkam hingga sekarang.

Baca Juga: Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Omicron BF.7, Biang Kerok Lonjakan di China

3. Hubungan AS dan China menegang

Jet Tempur China Dekati Pesawat AS di Laut China Selatan Xi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Hubungan antara China dan AS hingga saat ini masih menegang, mulai dari persaingan ekonomi hingga soal Taiwan dan aktivitas militer di Laut China Selatan.

Terlepas dari ketegangan tersebut, para pejabat militer AS mengaku telah berusaha mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan China untuk mengurangi risiko potensi gejolak.

Baca Juga: Siaga Hadapi China, Taiwan Perpanjang Wajib Militer 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya