TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapal Pencari Ikan China Tenggelam, 17 WNI Hilang 

Kapal ini tenggelam di Samudra Hindia

Ilustrasi insiden kapal laut. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Sebuah kapal pencari ikan milik China tenggelam di Samudra Hindia. Dari 39 awak kapal yang dilaporkan hilang, terdapat 17 warga negara Indonesia.

Dilansir NZ Herald, Rabu (17/5/2023), kapal pencari ikan Lupeng Yuanyu 028 ini dimiliki perusahaan China Penglai Jinglu Fisheries Co Ltd. Kapal Lupeng Yuanyu 028 ini berbasis di provinsi pantai timur Shandong.

Selain 17 WNI yang hilang, lima warga Filipina juga dilaporkan hilang dalam insiden ini.

Baca Juga: Kapal China Dekati Kapal India-ASEAN di Laut China Selatan 

Baca Juga: Filipina-China Sepakat Atasi Konflik Laut China Selatan 

1. China berkoordinasi dengan sejumlah negara

Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Perdana Menteri China Li Qiang langsung memerintahkan pencarian 39 awak kapal ini dan bekerja sama dengan sejumlah negara seperti Indonesia, Australia, Maladewa, Sri Lanka, dan Filipina.

“Kita harus memperkuat upaya pencarian dan penyelidikan kasus tersebut,” tegas Li.

Kapal pencari ikan ini dilaporkan hilang kontak sejak Selasa (16/5/2023), sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

Baca Juga: AS Dukung Filipina Lawan China di Laut China Selatan 

2. Masih menyelidiki titik koordinat tenggelamnya kapal

Sementara itu, titik koordinat tenggelamnya kapal ini masih diselidiki dan dipastikan.

Pasalnya, kapal ini dilaporkan tenggelam di tengah Samudra Hindia yang luas, yang membentang dari Asia Selatan, Arab ke Afrika Timur, hingga Australia barat.

Pusat Komando Penjaga Pantai Filipina juga tengah memantau situasi dan berkoordinasi dengan sejumlah kedutaan besar untuk melakukan operasi di dekat lokasi kapal terdeteksi.

Baca Juga: China-Filipina Sepakat Atasi Sengketa Laut China Selatan Secara Damai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya