AS Dukung Filipina Lawan China di Laut China Selatan 

AS menyebut manuver China berbahaya di kawasan tersebut

Jakarta, IDN Times - Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Asia Pasifik, Daniel J. Kritenbrink menegaskan bahwa pihaknya mendukung Filipina dalam menghadapi sengketa Laut China Selatan melawan China.

“Kami sangat prihatin dengan intimidasi dan gangguan terus menerus (dari China) terhadap kapal-kapal Filipina ketika patroli rutin di dalam ZEE Filipina,” kata Kritenbrink, dikutip dari ANTARA, Kamis (4/5/2023).

Kritenbrink menambahkan bahwa tindakan dari pihak Beijing ini tidak bisa diterima.

1. Kunjungan Marcos ke Washington menegaskan hubungan dengan AS

Ia mengungkapkan, dengan adanya kunjungan Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr ke Washington pekan ini, menunjukkan hubungan yang erat antara dua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden AS Joe Biden juga menegaskan bahwa komitmen AS membela sekutunya sangat kuat.

Pekan lalu, Manila menuding Beijing melakukan manuver berbahaya dan cukup agresif di Laut China Selatan, perairan internasional yang diperebutkan sejumlah negara.

Baca Juga: Kunjungi AS, Presiden Filipina Akan Umumkan Kerja Sama Militer Terbaru

2. Kerja sama pertahanan AS-Filipina

Kerja sama pertahanan menjadi isu utama yang dibahas antara Bongbong dan Biden saat bertemu.

Bongbong menegaskan pentingnya peran AS sebagai satu-satunya sekutu Filipina di kawasan, terutama dalam situasi dunia yang cukup rumit saat ini.

 

3. Pedoman baru kedua negara untuk menghadapi China

Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa Biden dan Bongbong setuju dengan pedoman baru untuk kerja sama militer yang lebih kuat.

Salah satunya adalah setiap serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum atau pesawat di Pasifik, termasuk di Laut China Selatan, bakal ‘memanggil’ AS untuk hadir, sesuai dengan Perjanjian Pertahanan Bersama 1951.

Filipina juga sempat mengizinkan AS untuk menggunakan 4 pangkalan militer tambahan di bawah perjanjian kerja sama yang sudah ada.

Baca Juga: AS Tuduh Beijing Intimidasi Filipina di Laut China Selatan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya