TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lebaran di Pantai, 450 Pengungsi Rohingya Ditangkap Polisi Bangladesh

Ratusan Rohingya ini berlebaran di Pantai Cox's Bazar

Ilustrasi pengungsi etnis Rohingya berada di Pulau Idaman, pesisir Pantai Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/6/2021). Sebanyak 81 orang pengungsi etnis Rohingya dengan tujuan Malaysia yang terdampar di Aceh pada 4 Juni 2021. (ANTARA FOTO/Irwansyah)

Jakarta, IDN Times - Polisi Bangladesh menahan setidaknya 450 pengungsi Rohingya saat mereka sedang merayakan hari raya Idul Fitri, di pantai di Cox’s Bazar.

Di Cox’s Bazar sendiri terdapat kamp pengungsi Rohingya. Sebagian besar pengungsi Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak operasi militer pada 2017 lalu di Myanmar.

1. Polisi Bangladesh usir Rohingya dari pantai

Pengungsi etnis Rohingya saat proses evakuasi oleh TNI AL di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Dilansir dari Al Arabiya, Jumat (6/5/2022), juru bicara kepolisian Bangladesh Rafiqul Islam mengatakan, penangkapan ini dilakukan demi keamanan turis.

“Rohingya terlibat dalam beberapa kejahatan. Tidak aman bagi turis kami. Kami memperkuat keamanan kota,” kata Islam.

Dia melanjutkan, banyak turis mengunjungi pantai di Cox’s Bazar pada hari raya Lebaran dan penangkapan ini untuk menjaga para turis tetap aman.

450 pengungsi Rohingya ini nantinya akan dikembalikan ke kamp pengungsi.

2. Pengungsi Rohingya mengeluh

Pengungsi etnis Rohingya saat proses evakuasi oleh TNI AL di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). (ANTARA FOTO/Rahmad)

Sementara itu, para pengungsi Rohingya mengeluh dengan penangkapan yang dilakukan polisi Bangladesh ini.

“Kami di sini untuk bersenang-senang. Tapi kami tiba di pantai dan langsung ditangkap. Kami tidak melakukan kesalahan, hanya duduk di pantai,” ucap seorang pengungsi.

Seorang pengungsi wanita bersama Samjida mengatakan, kunjungannya kali pertama ke pantai Cox’s Bazar malah menjadi malapetaka, karena ditangkap polisi.

“Saya dan suami saya ditangkap. Anak-anak saya lapar, belum makan sepanjang hari,” katanya.

Baca Juga: Ratusan Pengungsi Rohingya Kabur dari Tahanan Malaysia 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya