Nestapa Perempuan Afghanistan di Satu Tahun Kekuasaan Taliban
Perempuan Afghanistan kian sengsara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satu tahun sudah Taliban memimpin Afghanistan. Namun, perempuan Afghanistan masih sengsara. Bahkan demonstrasi para perempuan Afghanistan dibubarkan oleh Taliban dengan tindakan represif pada Sabtu (13/8/2022) kemarin.
Padahal, saat Taliban menggulingkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, mereka berjanji akan mengendorkan peraturan terkait hak-hak perempuan.
Baca Juga: Nasib Perempuan Afghanistan di Bawah Dekrit Taliban soal Menutup Wajah
Baca Juga: Kisah Perempuan Afghanistan: Dipukuli dan Diancam Dibunuh Taliban
1. Perempuan harus memakai cadar dan dilarang bekerja di sektor pemerintah
Saat ini, dilaporkan puluhan ribu anak perempuan telah dilarang masuk sekolah menengah. Perempuan juga dilarang bekerja di sektor pemerintahan. Dikutip dari Channel News Asia, Senin (15/8/2022), sejak Mei 2022 kemarin, para perempuan di Afghanistan diharuskan memakai cadar atau burqa.
Perempuan juga dilarang bepergian sendirian ketika melakukan perjalanan jauh. Mereka hanya diperbolehkan mengunjungi taman umum dan taman di ibu kota pada hari-hari tertentu.
“Sejak hari mereka datang, hidup ini telah kehilangan maknanya,” kata Ogai Amail, seorang warga Kabul.
“Semuanya telah direbut dari kami, mereka bahkan telah memasuki ruang pribadi kami,” tuturnya.
Baca Juga: Didemo Wanita Afghanistan, Taliban Bubarkan Massa Pakai Cara Brutal