TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pencarian WNI Korban Kapal China yang Tenggelam Dihentikan Besok 

China saat ini masih lakukan operasi pencarian terbatas

Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan bahwa pencarian korban kapal pencari ikan berbendera China yang tenggelam di Samudra Hindia, bakal dihentikan besok.

Kapal tersebut mengangkut 39 Anak Buah Kapal (ABK), terdiri dari 17 WNI, 17 warga China dan 5 warga Filipina.

“Pemerintah China saat ini masih melakukan operasi pencarian terbatas selama 48 jam dan akan berakhir pada 25 Mei 2023, hari ke-10 sejak kapal dinyatakan terbalik pada 16 Mei 2023,” kata Judha, dalam keterangannya, Rabu (24/5/2023).

“Kita tunggu hasil akhir dari proses pencarian tersebut,” ungkap dia.

Baca Juga: Cari 17 WNI Hilang, Kemlu RI Kumpulkan Sampel DNA Keluarga 

Baca Juga: Kapal Pencari Ikan China Tenggelam, 17 WNI Hilang 

1. Total 7 jenazah telah ditemukan

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha (Dokumentasi Kemenlu)

Dilansir Channel News Asia, setidaknya total 7 jasad telah ditemukan. Namun belum dipastikan kewarganegaraan mana saja dari jasad tersebut.

Kapal pencari ikan Lupeng Yuanyu 028 ini dimiliki perusahaan China, Penglai Jinglu Fisheries Co Ltd. Kapal Lupeng Yuanyu 028 ini berbasis di provinsi pantai timur Shandong.

Baca Juga: Jasad Korban Kapal Tenggelam di Jepang Bukan WNI 

2. Indonesia ambil sampel DNA dari keluarkan 17 ABK WNI

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha (Dok. IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Indonesia memutuskan untuk mengambil sampel DNA keluarga dari 17 ABK WNI yang hilang akibat insiden tenggelamnya kapal ini.

“Untuk antisipasi, Kemlu telah berkoordinasi dengan Pusdokkes Polri untuk pengambilan sampel DNA keluarga,” kata Judha lagi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya