Rusia Jadi Presiden Dewan Keamanan PBB, Ukraina Protes
Rusia menjabat sebagai presiden DK PBB per 1 April 2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia menjadi presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengejutkan sejumlah pihak, tak terkecuali Ukraina. Sebab, kursi ini digilir di tengah konfliknya dengan Ukraina yang belum selesai dan selalu menjadi perdebatan di organisasi internasional, termasuk PBB.
“Kepresidenan Rusia di DK PBB per 1 April 2023 adalah lelucon yang buruk. Rusia merebut kursi itu, mengobarkan perang. Dunia tidak aman dengan adanya Rusia di DK PBB,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, dikutip dari Euronews, Sabtu (1/4/2023).
DK PBB sendiri memiliki 15 anggota, salah satunya Rusia. Kepresidenan di DK PBB memang digilir selama satu bulan mengikuti urutan abjad dan bulan April adalah giliran Rusia, menggantikan Mozambik.
Baca Juga: Penjanjian Ekstradisi RI-Rusia, Yasonna: Indonesia Diuntungkan
Baca Juga: Rusia Tembak Jatuh Roket Ukraina Pasokan AS
1. Rusia diminta angkat kaki dari DK PBB
Sementara itu, Wakil Tetap Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menyatakan bahwa seharusnya Rusia tidak menjadi Anggota Tetap DK PBB.
“Rusia seharusnya tidak lagi menjadi anggota tetap karena apa yang mereka lakukan di Ukraina,” ujar Greenfield.
Namun, tidak ada aturan di Piagam PBB yang bisa mengubah status Rusia sebagai anggota tetap tersebut.
“Saya harap Rusia bisa berlaku profesional dalam kepresidenan ini. Di setiap kesemaptan, kami terus menyuarakan soal invasi mereka ke Ukraina dan mengulang terus kecaman kami,” tambahnya.
Baca Juga: Rusia Setop Tukar Informasi dengan AS soal Uji Coba Rudal