TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saingi Pengaruh China, AS Buka Kedutaan Besar di Vanuatu

AS tampaknya gencar dekati negara-negara Pasifik

instagram.com/groovybananaphotography

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) berencana membuka kedutaan besarnya di Vanuatu untuk menghalau kehadiran China di Pasifik, serta untuk menancapkan konsep Indo-Pasifiknya.

“Konsisten dengan strategi Indo-Pasifik AS, kehadiran diplomatik permanen di Vanuatu akan memungkinkan pemerintah AS memperdalam hubungan dengan pejabat dan masyarakat Vanuatu,” sebut Kementerian Luar Negeri AS, dikutip dari Guardian, Selasa (4/4/2023).

AS memiliki hubungan diplomatik dengan Vanuatu, namun perwakilannya dijadikan satu dengan para diplomat AS di Papua Nugini.

Baca Juga: Jet Tempur China Dekati Pesawat AS di Laut China Selatan 

1. AS terus bantu Pasifik secara ekonomi

Selain itu, Kemlu AS juga mengonfirmasi bahwa pemerintahan Joe Biden akan membantu negara-negara Pasifik secara ekonomi, guna menangkal pengaruh China yang juga cukup dekat dengan Pasifik.

Selain di Vanuatu, AS disebut sedang menggodok rencana pembukaan kedutaan besarnya di Kiribati dan Tonga.

2. Kedubes AS di Solomon sudah dibuka lagi

ilustarsi bendera Kepulauan Solomon.(pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Sempat ditutup sejak 1993, AS juga akhirnya membuka kedutaan besarnya di Solomon. Kedubes AS di Kepulauan Solomon ditutup pada 1993 di tengah pemotongan anggaran pasca-perang dingin.

Segala urusan AS di sana diwakili oleh duta besar yang berbasis di Papua Nugini.

Kedubes AS di Ibu Kota Honiara sudah resmi beroperasi sejak 27 Januari 2023 lalu.

Baca Juga: Indo Pasifik, Salah Satu Fokus Keketuaan RI di ASEAN 2023

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya