Stres Masalah Ekonomi, Angka Perceraian di Korut Melonjak
Pasutri yang ingin bercerai mayoritas masih muda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus perceraian di Korea Utara (Korut) akhir-akhir ini cukup meningkat. Salah satu pemicu kasus perceraian ini adalah stres soal masalah ekonomi.
Pemerintah Korut bahkan harus mencegah perceraian dengan memberlakukan kuota cerai di mana pasangan suami istri yang ingin bercerai harus menunggu beberapa tahun jika kuota tahun ini sudah penuh.
Baca Juga: Parlemen AS dan Korsel Sepakat untuk Denuklirisasi Korea Utara
1. Pasutri yang bercerai masih muda
Dilansir dari Radio Free Asia, Senin (8/8/2022), sejumlah sumber mengatakan bahwa pasangan suami istri yang bercerai mayoritas adalah pasangan muda.
“Di depan kantor pengadilan, banyak laki-laki dan perempuan yang masih muda berkumpul untuk bertemu pengacara guna meminta bercerai dari pasangannya,” kata sumber tersebut.
Namun, biasanya pengadilan di Korut tidak mengizinkan adanya perceraian kecuali ada alasan yang kuat dan tidak bisa dihindari.
Baca Juga: 6 Kisah BTS Cast Money Heist Korea, Belajar Dialek Korea Utara!