TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Swedia Tertarik Jadi Mitra Wicara ASEAN  

Surat permintaan kemitraan ini sudah ada di tangan Menlu RI

unsplash.com/Jonathan Brinkhorst

Jakarta, IDN Times - Swedia menjadi negara Nordik pertama yang tertarik menjadi mitra ASEAN. Surat ketertarikan menjadi mitra ASEAN tersebut sudah ada di tangan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sejak 13 Mei 2023, untuk diserahkan ke Sekretaris Jenderal ASEAN.

“Keinginan Swedia untuk menjalin hubungan yang lebih kuat dengan ASEAN berdasarkan suatu traktat yang mengikat sehingga akan membawa hubungan Swedia-ASEAN ke tingkat yang baru,” kata Duta Besar RI untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo, dalam program Ambassador’s Talk IDN Times, Selasa (16/5/2023).

“Swedia juga melihat kawasan ASEAN ini diproyeksikan ke depannya pertumbuhan ekonominya akan meningkat dan mereka ingin menjadi bagian dari pertumbuhan ini,” lanjut Kama, sapaan akrabnya.

Baca Juga: KTT ASEAN-RoK, Jokowi: Ekonomi Hijau Kunci Masa Depan ASEAN

Baca Juga: ASEAN Diimbau Harus Percepat Transisi Energi

1. Swedia ingin jadi bagian dari Indo-Pasifik

Selain ASEAN, Swedia ingin menjadi bagian dari kesejahteraan kawasan Indo-Pasifik dan Asia Pasifik.

“ASEAN ini punya ASEAN Centrality, ada peran di geopolitik dan geostrategi. Hubungan dengan ASEAN ini bisa jadi jangkar ke Asia Pasifik dan Indo-Pasifik,” ucap Kama.

Surat permintaan menjadi mitra yang diberikan Swedia kepada Retno akan dibawa ke Sekjen ASEAN. Permnintaan itu akan dibahas dalam pertemuan Menlu ASEAN pada Juli.

“Untuk jadi mitra wicara ini memang harus mendapatkan dukungan konsensus dari seluruh negara ASEAN,” ungkapnya.

Baca Juga: Sekjen: Pemimpin ASEAN Akan Lindungi Rakyat dari Jerat TPPO 

2. Tiga negara lain ingin jadi mitra wicara ASEAN

Ilustrasi ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain Swedia, Arab Saudi, Panama, dan Spanyol, bersiap menandatangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Negara ASEAN atau TAC.

Saat ini, Indonesia sebagai ketua ASEAN, sedang mengoordinasikan kesiapan tiga negara tersebut untuk meneken traktat tahun ini.

TAC sendiri merupakan traktat yang bertujuan menciptakan stabilitas politik dan keamanan di kawasan ASEAN, demi mengatur mekanisme penyelesaian konflik secara damai.

TAC diteken pada 1976 oleh lima kepala negara pendiri ASEAN, termasuk Indonesia. Kemudian, TAC diamandemen pada 1987 untuk membuka aksesi negara-negara di luar kawasan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya