Turki Ngotot Tolak Swedia Masuk NATO
Swedia dianggap melindungi terorisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Turki menyatakan tidak akan menyetujui keanggotan Swedia di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) selama negara tersebut masih melindungi teroris. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Kelompok yang dianggap sebagai penebar ancaman teror oleh Turki adalah Partai Pekerja Kurdistan (PKK) serta anggota dari sejumlah jaringan yang dituding Turki bertanggung jawab dalam percobaan kudeta pada 2016 lalu.
“Posisi kami sangat jelas. Saat ini, kami mempertahankan prinsip yang sama dengan tahun lalu,” kata Erdogan, dikutip dari Anadolu, Rabu (5/7/2023).
Baca Juga: Iran Gak Akan Kirim Dubes Baru Usai Demo di Swedia Bakar Alquran
1. Ada bendera PKK di demo Swedia
Sementara itu, Turki yakin bahwa sejumlah demo yang digelar di Swedia juga menjadi tanggung jawab PKK. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, para pengunjuk rasa di Stockhol, melambarkan berbagai bendera yang menunjukkan dukungan terhadap PKK.
Swedia sendiri menyatakan mereka telah menjalankan kesepakatan yang dibuat dengan Turki di Madrid tahun lalu, di mana mereka sepakat mengatasi keprihatinan Turki soal terorisme dan memberlakukan aturan antiteror yang baru.
Namun, Turki bersikeras bahwa adanya UU baru di Swedia tersebut tidak berarti pada pendukung PKK bisa leluasa menggelar unjuk rasa dan menunjukkan dukungannya.
Baca Juga: Komunitas LGBT Turki Rayakan Pawai Pride di Tengah Kecaman Pemerintah