Komunitas LGBT Turki Rayakan Pawai Pride di Tengah Kecaman Pemerintah

40 orang ditangkap selama pawai berlangsung

Jakarta, IDN Times - Aktivis Turki menggelar pawai perayaan komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) atau Pride di Istanbul pada Minggu (25/6/2023) meski dilarang pemerintah. Ratusan demonstran mengibarkan bendera pelangi sambil mengadakan aksi unjuk rasa, termasuk di lingkungan kelas atas Nisantasi Istanbul.

Pawai tahunan kali ini dimulai dan selesai lebih awal dari yang diharapkan tanpa bentrokan jalanan atau kekerasan polisi.

Komunitas LGBT di Turki khawatir dengan meningkatnya homofobia setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan yang konservatif memenangkan pemungutan suara pada Mei dan memperpanjang kekuasaannya hingga 2028.

1. Ada 40 orang yang ditangkap selama pawai

Melansir DW, polisi Istanbul telah menutup sebagian besar pusat kota sebelum pawai dimulai, namun ratusan peserta Pride ternyata beralih ke bagian lain kota dan akhirnya berkumpul di lingkungan kelas atas Nisantasi Istanbul.

Penyelenggara mengatakan, setidaknya 40 orang ditangkap selama acara tersebut. Kantor Amnesti Internasional Turki juga melaporkan bahwa satu orang menderita luka di kepala saat ditahan polisi.

Sementara itu, Erol Onderoglu dari Reporters Without Borders mengkritik blokade polisi terhadap jurnalis di hampir setiap acara sosial di sekitar alun-alun.

"Kenyataannya adalah hak jurnalis dilanggar secara sewenang-wenang," cuitnya.

Baca Juga: Komunitas LGBT Turki Dilanda Ketakutan di Bawah Kepemimpinan Erdogan

2. Erdogan sebut komunitas LGBT sesat dan merusak nilai-nilai keluarga

Selama kampanye pemilihannya, Erdogan menyebut LGBT sesat dan merusak nilai-nilai keluarga tradisional. Selama bertahun-tahun, dia dan perwakilannya telah berusaha menghalangi acara tahunan Istanbul Pride.

Erdogan juga menjanjikan kepada para pendukungnya bahwa komunitas LGBT tidak akan pernah memasuki partainya yang berakar Islam.

“Dengan meningkatkan retorika anti-LGBT, pemerintah telah membantu membangkitkan prasangka, memberanikan kelompok anti-LGBT di Turki, beberapa di antaranya menyerukan kekerasan terhadap komunitas LGBT,” kata Direktur Amnesti Internasional Eropa Nils Muiznieks pada hari Jumat (23/6/2023), dikutip CNA.

"Dengan dalih melindungi nilai-nilai kekeluargaan, pihak berwenang menolak hak orang-orang LGBT untuk hidup bebas," sambung Muiznieks.  

3. 400 orang ditahan dalam pawai tahun lalu

Gubernur Provinsi Istanbul Davut Gul sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak akan mengizinkan acara Gay Pride dilanjutkan, dengan alasan kekhawatiran akan ancaman pada kehidupan berkeluarga.

Beberapa acara lainnya terkait Bulan Pride, termasuk piknik dan pemutaran film, juga telah dilarang.

"Kami tidak menerima kebijakan kebencian dan penolakan ini," kata Istanbul LGBT Pride Week dalam sebuah pernyataan.

Tahun lalu, penyelenggara mengklaim sekitar 400 orang ditahan di tengah perayaan.

Baca Juga: Anggota Parlemen Israel Sebut LGBT Lebih Berbahaya daripada ISIS

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya