TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wang Yi Jadi Menlu China Lagi, Ini Profilnya

Wang Yi pernah menjabat sebagai menlu dari 2013-2022

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (youtube.com/Sekretariat FPCI)

Jakarta, IDN Times - Diplomat top China, Wang Yi, kembali menduduki kursi menteri luar negeri China, usai Qin Gang dicopot semalam. Sebelumnya, Wang Yi menjabat sebagai Menlu China sejak 2013 hingga 2022 kemarin.

Wang Yi, berusia 69 tahun, adalah diplomat karir senior China yang fasih berbahasa Jepang. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar China di Tokyo dan Direktur Kantor Urusan Taiwan.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (26/7/2023), Wang Yi kerap disebut sebagai Silver Fox atau rubah perak oleh media pemerintah China karena rambutnya yang beruban dan ‘tipu muslihat’ diplomatiknya.

Setelah turun dari kursi menteri luar negeri pada 2022 lalu, Wang Yi lantas menjabat sebagai Kepala Komisi Urusan Luar Negeri Partai Komunis China, badan pembuat keputusan kebijakan luar negeri tertinggi di negara tersebut.

Baca Juga: Qin Gang Dicopot dari Posisi Menlu China, Wang Yi Jadi Suksesornya

1. Gaya diplomasi ‘prajurit serigala’ China

Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu China Wang Yi di G20 FMM. (dok. Kemlu RI)

Beberapa rekan asingnya menilai Wang sebagai sosok yang ramah namun memiliki gaya diplomasi ‘prajurit serigala’ China yang cukup agresif.

“Tidak peduli seberapa pirang rambut Anda atau seberapa mancung hidung Anda, Anda tidak akan pernah menjadi oerang Eropa, Amerika atau Barat,” kata Wang kepada Korea Selatan dan Jepang, karena dianggap terlalu pro-Barat.

Baca Juga: Wang Yi: AS Harus Memilih Kerja Sama atau Konflik dengan China

2. Jadi mediator Arab Saudi dan Iran

Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China dan eks Menlu China, Wang Yi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Setelah menduduki posisi baru, Wang Yi menjadi mediator antara Arab Saudi dan Iran pada Maret lalu. Saat ini, Saudi dan Iran pun sedang melakukan normalisasi hubungan bilateral masing-masing.

Dialog Saudi dan Iran pun berlangsung di Beijing dan sepakat untuk membuka kedutaan besarnya masing-masing di dua negara.

Kala itu, Wang Yi menegaskan China akan terus memainkan peran konstruktif dalam menangani masalah besar di kawasan dan siap menjadi tuan rumah dialog.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya