WHO Sebut Kebijakan Nol-COVID China Tak Berkembang
WHO meminta agar China mengubah kebijakan tersebut.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kebijakan nol-COVID yang diterapkan China, tidak relevan dan tidak berkelanjutan.
WHO sendiri telah berbicara dengan Beijing dan menyerukan untuk merubah kebijakan tersebut.
Baca Juga: Strategi Zero COVID-19 Bikin China Ditinggal Investor AS
1. Kebijakan Nol-COVID tidak relevan
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa transisi ke strategi lain dinilai akan lebih penting daripada mempertahankan kebijakan Nol-COVID.
“Ketika berbicara kebijakan Nol-COVID milik China, kami berpikir itu tidak relevan dan tidak berkembang, mengingat virus sekarang bermutasi dan apa yang kami antisipasi di masa depan,” kata Tedros, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (11/5/2022).
“Kami telah membahas masalah ini dengan ahli di China dan kami mengindikasikan bahwa kebijakan tersebut tak akan berlanjut,” tuturnya.
Baca Juga: Gara-gara COVID-19, Asian Games di China Digelar 2023
Baca Juga: Taiwan Sebut China Berlaku Kejam dalam Lockdown COVID-19
Sejak akhir Maret 2022, Shanghai telah melakukan lockdown karena kasus positif di kota itu tiba-tiba meningkat tajam.
Sementara di Distrik Chaoyang di Beijing, diberlakukan tes swab massal, ketika ditemukan sejumlah kasus positif baru.
Antrean panjang dan mengular di supermarket dan toko-toko kebutuhan sehari-hari, terlihat di Distrik Chaoyang. Warga berbondong-bondong memborong kebutuhan pokok dalam jumlah banyak.
Tak hanya itu, kebutuhan pokok di aplikasi online pun ludes, khususnya pengiriman ke Distrik Chaoyang. Namun, pemerintah kota Beijing mengumumkan bahwa Beijing dalam zona aman dan stabil, begitu juga dengan pasokan dan distribusi bahan makanan.