Rusia Akan Gelar Latihan Perang Terbesar Pasca Era Perang Dingin
Duh kira-kira kenapa ya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Moskow, IDN Times - Pemerintah Rusia akan kembali menggelar latihan militer dalam beberapa waktu ke depan. Latihan perang kali ini diklaim akan menjadi latihan perang terbesar yang digelar paksa berakhirnya era Perang Dingin sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.
Seperti dikutip dari laman berita CBS New, latihan perang yang diberi nama Vostok-2018 ini akan digelar pada 11 September-15 September mendatang dibagian wilayah timur negara berjuluk Beruang Merah itu.
1. Tak kurang dari 300 ribu pasukan akan dikerahkan dalam manuver militer Rusia ini
Latihan militer Rusia terbesar yang bertajuk Vostok-2018 ini tidak hanya diikuti oleh pasukan militer Rusia semata. Dikutip dari laman CBS News, tentara Cina dan Mongolia diberitakan juga akan terlibat dalam kegiatan manuver latihan perang militer ini.
Menurut penjelasan yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan bahwa tak kurang dari 300 ribu pasukan akan terlibat dalam latihan perang militer besara-besaran yang akan digelar di wilayah Rusia Tengah dan Timur ini.
Selain itu, latihan perang ini juga akan melibatkan lebih dari 1.000 pesawat militer serta dua armada Angkatan Laut milik Rusia.
"Latihan militer bertajuk Vostok-2018 ini akan berada dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di Rusia, baik dalam hal cakupan wilayah dan ataupun dalam jumlah kekuatan serta kekuatan militer yang terlibat di dalamnya," demikian menurut Menteri Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataaan seperti yang dikutp dari laman berita Reuters.
Dalam gelaran latihan perang terbesar ini juga akan melibatkan lebih dari 36.000 kendaraan lapis baja dalam prosesinya.
"Bayangkan bahwa sekitar 36.000 peralatan militer bergerak pada saat yang bersamaan - yang terdiri dari tank, tank kendaraan personil berlapis baja dan ataupun juga kendaraan tempur infanteri. Dan yang paling penting dari itu adalah semua kondisi (peralatan militer) itu sedekat mungkin dengan situasi pertempuran (yang seseungguhnya)," lanjut Shoigu dikutip dari laman berita CBS News.
Baca Juga: Rusia Diduga Melangsungkan Serangan Hacker kepada Amerika Serikat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.