TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hacker Rusia Sebarkan Virus Lewat Iklan Mobil Murah

Tautan dibagikan melalui email pada diplomat Ukraina

Ilustrasi peretas (pixabay.com/B_A)

Jakarta, IDN Times - Peretas yang terafiliasi intelijen Rusia dilaporkan mengincar puluhan diplomat di kedutaan besar Ukraina. Spionase dilakukan dengan meretas iklan mobil milik diplomat Polandia yang dikirim ke duta besar lainnya. 

Menurut Unit 42 dari Palo Alto Network pada Rabu (12/7/2023), hacker menargetkan para diplomat yang bekerja di 22 kantor kedutaan besar di Ibu Kota Kiev. Harga mobil diubah jadi lebih murah agar mereka tertarik dan mengunduh tautan yang disematkan software berbahaya.

Baca Juga: Indonesia Serukan Lagi Perdamaian Konflik Rusia-Ukraina

1. Iklan jual mobil bekas milik diplomat Polandia diretas

Dilansir Reuters, kejadian ini bermula ketika seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri Polandia mengirim selebaran email yang sah ke berbagai kedutaan. Email itu berisi iklan mobil BMW seri 5 bekas miliknya yang dijual di Kiev. 

"Kampanye dimulai dengan acara yang tidak berbahaya dan sah. Pada pertengahan April 2023, seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri Polandia mengirimkan selebaran resmi melalui email ke berbagai kedutaan yang mengiklankan penjualan sedan BMW seri 5 bekas yang berlokasi di Kyiv." ujar Unit 42.

Unit 42 menjelaskan, hacker bernama APT29 atau Cozy Bear mencegat dan mengubah iklan diplomat yang asli. Kemudian, ia menyematkan perangkat lunak yang berbahaya dalam tautan kemudian mengirim ke puluhan diplomat asing yang bekerja di Kiev.

2. Hacker gunakan metode dan teknik yang terafiliasi intelijen Rusia

Ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/IGORN)

Kemunculan hacker terafiliasi Rusia itu bukan kali pertama. Pada 2021, badan intelijen Inggris dan Amerika Serikat (AS) mengidentifikasikan APT29 sebagai cabang dari Badan Intelijen Asing Rusia (SVR). 

Pada April 2023, badan kontra intelijen dan keamanan siber Polandia memperingatkan bahwa APT29 telah mengintai negara-negara anggota NATO, Uni Eropa dan Afrika, mengutip Street Insider.

Terkait laporan pada Rabu, Unit 42 meyakini itu didalangi SVR. Sebab, APT29 dalam aksinya menggunakan beberapa alat dan teknik yang pernah terafiliasi intelijen Rusia.

"Misi diplomatik akan selalu menjadi target spionase bernilai tinggi. 16 bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina, intelijen seputar Ukraina dan upaya diplomatik sekutu hampir pasti menjadi prioritas tinggi bagi pemerintah Rusia." kata Unit 42, mengutip Kyiv Post.

Baca Juga: Australia Kirim Pesawat Intai ke Jerman, Pantau Bantuan bagi Ukraina

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya