TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Imbas Perang, Uni Eropa Gak Mau Negara Balkan Mesra dengan Rusia

Uni Eropa janjikan negara Balkan Barat jadi anggota UE

Ilustrasi bendera Uni Eropa (unsplash.com/Christian Lue)

Jakarta, IDN Times - Para pemimpin Uni Eropa (UE) dan petinggi dari negara-negara Balkan Barat, pada Selasa (6/12/2022), berkumpul untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di ibu kota Tirana, Albania.

Melansir Associated Press, KTT itu bertujuan meningkatkan kemitraan UE dan negara Balkan Barat. Pertemuan juga digelar saat muncul kekhawatiran mengenai dampak perang Rusia-Ukraina, yang mengancam situasi geopolitik di kawasan tersebut.

Dalam KTT satu hari itu, UE mengatakan kepada para pemimpin dari Albania, Bosnia, Kosovo, Montenegro, Makedonia Utara dan Serbia, bahwa mereka memiliki masa depan di dalam blok terkaya itu.

Selain itu, pihaknya juga akan memberikan tanda-tanda konkret, bahwasanya negara-negara Balkan Barat suatu hari nanti akan bergabung dengan UE.

Baca Juga: NATO Minta Negara Balkan Gak Ketir dengan Rusia: Pasti Kami Lindungi!

1. UE minta solidaritas negara Balkan Barat untuk selaras pada kebijakan luar negerinya 

Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari, diplomat top UE Josep Borrell berulang kali mengatakan bahwa meningkatkan kerja sama bloknya dengan enam negara itu lebih penting dari sebelumnya. Hal itu untuk menjaga keamanan di wilayah Eropa.

Di saat hubungan Eropa-Rusia semakin buruk akibat perang, ketegangan juga mulai meningkat di Balkan. Oleh karena itu, UE ingin menghindari ancaman konflik yang muncul di dekat perbatasan.

“Di Balkan Barat, beberapa krisis menjulang, dan para mitra merasakan dampak merusak langsung dari agresi Rusia terhadap Ukraina,” kata Borrell pada bulan lalu.

“Gelombang kejut perang ini menghantam Balkan Barat. Untuk mengatasi itu, kami meningkatkan keterlibatan kami, karena Balkan Barat tetap menjadi prioritas geostrategis kami, prioritas geostrategis terdekat dan terpenting,” sambung dia.

Menurut draf deklarasi yang akan diadopsi pada KTT itu, UE ingin mengulangi komitmen penuh dan tegasnya terhadap perspektif keanggotaannya di Balkan Barat. Serta menyerukan percepatan pembicaraan aksesi dengan petahana.

Lalu sebagai imbalannya, UE mengharapkan adanya solidaritas penuh dari mitra Balkan Barat dan menginginkan mereka untuk sepenuhnya selaras dengan kebijakan luar negerinya.

2. Serbia dilema untuk penuhi keinginan UE  

Ilustrasi bendera Serbia (Unsplash.com/Ivan Aleksic)

Bagi Serbia, poin tersebut akan jadi masalah. Sebabnya adalah Presiden Aleksander Vucic menyatakan ingin bergabung ke UE, tetapi juga menjalin hubungan dengan Rusia.

Melansir ABC, perwakilan Serbia pernah mendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Meski begitu, Vucic menolak untuk mengutuk Moskow secara eksplisit. 

Tak hanya itu, Serbia juga tidak bergabung dengan poros Barat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina.

Baca Juga: 13 Ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Perang Melawan Rusia

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya