TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Iran Ancam Serang Arab Saudi, AS Siap Bertindak

AS siap bela Saudi meskipun masih tegang gegara minyak

Potret kapal perang milik angkatan laut Amerika Serikat (twitter.com/USNavy)

Tangerang Selatan, IDN Times - Amerika Serikat (AS) soroti rencana Iran yang ingin menyerang Arab Saudi. Gedung Putih menegaskan akan menanggapi ancaman tersebut jika diperlukan.

"Kami prihatin dengan gambaran ancaman, dan kami tetap berhubungan terus-menerus melalui saluran militer dan intelijen dengan Saudi," kata seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS pada Rabu (2/11/2022).

"Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela kepentingan dan mitra kami di kawasan ini," sambung dia.

Baca Juga: Iran Akan Adili Ribuan Demonstran yang Terlibat Kerusuhan

Baca Juga: Hubungan Iran-Israel Memburuk, PM Bennett: Rezim Iran Akan Berakhir

1. Intelijen sebut Iran ancam lakukan serangan dalam kurun waktu paling lambat 48 jam 

Melansir Reuters, pernyataan itu diumumkan usai Wall Street Journal merilis laporan bahwa akan ada serangan dari Iran yang menargetkan kerajaan Saudi. Informasi itu diperoleh dari hasil kerjasama intelijen Riyadh-Washington.

Meski demikian, kantor media pemerintahan Arab Saudi belum segera menanggapi laporan tersebut.

Secara anonim, salah satu pejabat yang mengonfirmasi kerja sama antar intelijen Saudi-AS, menggambarkan ancaman serangan Iran sebagai rencana yang kredibel, dan akan terjadi dalam waktu 48 jam atau segera mungkin. Namun ketika informasi itu rilis, pejabat itu mengatakan bahwa tidak ada kedutaan atau konsulat AS di wilayah Saudi yang mengeluarkan peringatan untuk warganya di kawasan tersebut. 

Ketika ditanya mengenai laporan intelijen tersebut, sekretaris pers Pentagon, Brigjen Pat Ryder mengatakan bahwa para pejabat militer AS prihatin dengan situasi ancaman di kawasan Saudi.

"Kami melakukan kontak rutin dengan mitra Saudi kami, dalam hal informasi apa yang mungkin harus mereka berikan di bidang itu," ujar Ryder. 

"Tapi apa yang telah kami katakan sebelumnya, dan saya akan mengulanginya, adalah bahwa kami akan berhak untuk melindungi dan membela diri di mana pun pasukan kami bertugas, baik di Irak atau di tempat lain," sambung dia.

Baca Juga: Iran Ancam Bertindak jika Rusia Pakai Drone dari Mereka di Ukraina

2. Iran peringati Arab Saudi untuk tidak bergantung kepada Israel  

Potret bendera Iran (unsplash.com/Akbar Nemati)

Hossein Salami, Komandan tertinggi dari Pengawal Revolusi Iran pada 20 Oktober, mengeluarkan sebuah peringatan kepada para pemimpin Saudi untuk tidak terlalu bergantung pada Israel. 

Melansir AP, pada tahun 2020, Saudi telah menerima pakta dengan Israel yang ditengahi oleh AS. Langkah tersebut menciptakan poros anti-Iran. Akan tetapi, Saudi pada tahun lalu melakukan pembicaraan dengan Iran, yang disebut sebagai upaya untuk menahan kondisi ketegangan di sekitar Teluk.

Pada 2019, Arab Saudi menyalahkan Iran atas serangan rudal dan pesawat tak berawak di pabrik minyaknya. Tuduhan itu langsung dibantah Teheran.

Persaingan kekuatan antar negara Muslim Sunni-Syiah itu telah berjalan selama beberapa dekade. Masing-masing sekutu kerap mendukung untuk memberantas perang proksi di seluruh wilayah.

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya