TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NATO Beri Sinyal Finlandia Bisa Gabung Aliansi Tanpa Swedia

Upaya Swedia gabung NATO masih diganjal Turki

Potret Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (twitter.com/NATOpress)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, memberi sinyal bahwa Finlandia dapat bergabung ke NATO terlebih dahulu tanpa Swedia. 

Isyarat itu muncul ketika Turki menolak Swedia bergabung menjadi anggota NATO. Hubungan kedua negara juga kian memanas imbas aksi pembakaran Al-Qur'an di Stockholm.

Baca Juga: Finlandia Targetkan Masuk NATO Musim Panas Ini

1. NATO beri sinyal proses keanggotaan dipercepat tanpa saling tunggu

Potret bendera anggota NATO (twitter.com/jensstoltenberg)

Dilansir Al Jazeera, sebelum rapat antara Menteri Pertahanan NATO di Brussel dimulai, Stoltenberg menanggapi soal kemungkinan Finlandia-Swedia yang bergabung ke aliansi secara bersamaan. 

Stoltenberg beranggapan, lebih baik mempercepat proses keanggotaan daripada menantikan bergabungnya kedua negara itu secara bersama-sama.

“Pertanyaan utamanya adalah bahwa mereka berdua diratifikasi sebagai anggota penuh secepat mungkin,” katanya pada Selasa (14/2/2023).

Itu merupakan pengakuan pertama kalinya yang diungkap petinggi NATO, yang mengindikasikan bahwa kedua negara nordik tersebut dapat gabung ke NATO secara terpisah.

Hingga kini, sebanyak 28 anggota NATO telah meratifikasi keanggotaan Finlandia dan Swedia. Hanya Turki dan Hungaria yang menolak memenuhi itu. Diketahui, proses keanggotaan kedua negara nordik tersebut harus mendapat persetujuan semua anggota NATO.

2. Turki isyaratkan restui Finlandia untuk gabung NATO   

Potret Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (twitter.com/@trpresidency)

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mensinyalir bahwa pihaknya bisa meratifikasi keanggotaan Finlandia untuk gabung ke NATO tanpa Swedia.

“Posisi kami di Finlandia positif, tetapi tidak positif di Swedia,” kata Erdogan pada awal Februari.

Turki juga menuduh Swedia bersikap lunak terhadap kelompok Kurdi, yang dianggap sebagai organisasi "teroris" atau ancaman eksistensial.

Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Ankara hanya memiliki sedikit masalah dengan Finlandia soal persetujuan keanggotaan NATO.  

Turki akan menggelar pemilihan presiden pada Mei. Topik keanggotaan Finlandia-Swedia ke NATO diprediksi jadi aspek penting untuk meraih mayoritas suara.

Kemudian, Erdogan telah memastikan akan mengikuti pemilu. Belakangan ini, pemimpin Turki itu kerap mengungkit aksi demonstrasi di Swedia yang menentang langkah Ankara soal keanggotaan NATO.

Adapun demonstrasi di Swedia yang membuat Erdogan geram adalah pembakaran Al-Qur'an oleh seorang aktivis anti-Islam di luar kedutaan besar Turki di Stockholm. Selain itu, terdapat demonstran yang menggantung patung Erdogan.

Baca Juga: NATO: Cepat Bantu Ukraina, atau Korban Serangan Rusia Makin Banyak 

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya