TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sempat Memanas, China Tegaskan Ingin Caplok Taiwan Secara Damai

Beijing ingin kendalikan Taiwan seperti Hong Kong  

Ilustrasi bendera China (unsplash.com/CARLOS DE SOUZA)

Tangerang Selatan, IDN Times - Otoritas China pada Rabu (21/9/2022) mengaku bersedia untuk menyatukan kembali pulau Taiwan secara damai. Hal itu diungkap usai Beijing menggelar operasi militer secara masif di kepulauan Taiwan pada pekan sebelumnya.

Perlu diketahui, Taiwan berulang kali menolak klaim kedaulatan China. Pihaknya menegaskan bahwa masa depan kepulauan itu hanya akan ditentukan oleh penduduknya sendiri.

Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing terlihat semakin tegas kepada Taiwan. Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi pada bulan lalu menjadi alasan China untuk menggelar latihan militer di laut dan udara di sekitar kepulauan Taipei.

Baca Juga: Janji Joe Biden: Pasukan AS Akan Melindungi Taiwan dari Serangan China

1. China sebut Taiwan harus dipersatukan kembali    

Juru bicara kantor urusan Taiwan China, Ma Xiaoguang, mengatakan bahwa Beijing berupaya untuk melakukan penyatuan kembali secara damai. Meski begitu, dia menegaskan bahwa komitmennya untuk menjaga kepulauan Taipei tidak tergoyahkan. 

“Tanah air harus dipersatukan kembali dan pasti akan dipersatukan kembali,” ujar Ma, dikutip dari Al Jazeera.

China telah meningkatkan klaimnya terhadap Taiwan sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai presiden pada 2016. Beijing diketahui enggan terlibat dengannya dan menganggap presiden sebagai separatis. 

Presiden Taiwan itu juga dituduh berupaya mengisolasi Taipei dari China dan menggunakan kekuasaannya untuk mengontrol penuh wilayahnya.

Tsai kerap kali menegaskan yurisdiksi atas Selat Taiwan. Hal itu terlihat ketika Taipei mengumumkan bahwa kapal perang China telah melakukan operasi militer di wilayah perbatasan laut yang tidak resmi.

2. AS akan bela Taiwan jika diserang China  

Melansir Reuters, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa pasukan militernya akan datang untuk membantu Taiwan apabila terjadi invasi. White House juga mengklarifikasi bahwa tidak ada perubahan dalam pandangan Biden terhadap kebijakan AS-Taiwan.

Pada Rabu, Armada ketujuh Angkatan Laut AS (USS Higgins), yang bekerja sama dengan angkatan laut kanada (HMCS Vancouver), mengatakan telah melakukan transit rutin di Selat Taiwan pada 20 September sesuai dengan hukum internasional.

“Kapal itu transit melalui koridor di Selat yang berada di luar laut teritorial negara pantai mana pun,” ujar pernyataan USS Higgins.

“Pasukan selalu dalam siaga tinggi, dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi, dan dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” ujar Kolonel Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat melalui siaran CCTV.

Baca Juga: Ada 70 Gempa Susulan yang Hantam Taiwan  

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya