TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tersangka Pelaku Bom di St Petersburg Didakwa Kasus Terorisme  

Terancam hukuman 20 tahun penjara  

Ilustrasi hukum (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Jakarta, IDN Times - Komite Investigasi Rusia mendakwa Darya Trepova, pelaku pemboman di St Petersburg, dengan kasus terorisme. Serangan itu menewaskan seorang blogger militer pro-Moskow di sebuah kafe.

Melansir Reuters, Vladlen Tatarsky tewas dalam ledakan bom ketika mengadakan acara bersama komunitas militer pro-Rusia di kafe tepi Sungai Neva pada Minggu. 

Baca Juga: Rusia Salahkan Ukraina atas Bom yang Tewaskan Blogger Militer Tenar

Baca Juga: Blogger Ternama Rusia Tewas dalam Ledakan di Kafe St.Petersburg

1. Pelaku terancam hukuman 20 tahun penjara  

Pada Selasa (4/4/2023), Komite Investigasi mengatakan Trepova melakukan tindakan teroris oleh kelompok terorganisir yang menyebabkan kematian yang disengaja. Trepova bisa dijerat hukuman maksimum 20 tahun penjara.

Komite itu menambahkan, wanita berusia 26 tahun itu bertindak di bawah instruksi dari pihak yang bekerja atas nama Ukraina.

Akibat ledakan itu, Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan 40 orang terluka dan 25 lainnya masih jalani perawatan di rumah sakit pada Selasa pagi waktu setempat. Berdasarkan cuplikan yang beredar, Tatarsky sempat memamerkan patung tersebut kepada orang-orang disekitar sebelum meledak.

Baca Juga: AS Sebut Rusia Punya Hubungan dengan Bom Surat di Spanyol

2. Ukraina dituduh organisir serangan di St Petersburg  

Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada Senin, Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia menuduh intelijen Ukraina mengorganisir pembunuhan itu dengan bantuan dari para pendukung Alexei Navalny, oposisi Kremlin yang dipenjara. Di sisi lain, seorang asisten presiden Ukraina menyebut serangan itu sebagai hasil konflik internal di Rusia.

Berdasarkan dokumen pengadilan, Trepova pernah ditahan imbas aksi protes menentang invasi pada 24 Februari. Itu terjadi saat Rusia mulai mengirim pasukannya ke Ukraina. 

Suami Trepova kepada The Insider mengatakan, dia yakin istrinya dijebak dan tidak mengetahui bahwa hadiah patung itu berisi bahan peledak.

Tatarsky pernah ikut bertempur untuk pasukan separatis di Ukraina. Dia juga dihukum atas perampokan bank di negara tersebut.

Tahun lalu, blogger tersebut mengatakan Rusia harus membunuh dan merampok semua orang di Ukraina. Itu diungkap dalam sebuah video yang direkam saat upacara di Kremlin yang menandai aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina.

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya