TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Tuding IRGC Iran Tawarkan Rp4 Miliiar untuk Membunuh John Bolton

Shahram Poursi dari Tehran diduga berencana membunuh Bolton

John Bolton berbicara di USCG Academy dalam upacara pembukaan. (twitter.com/@AmbJohnBolton)

Cianjur, IDN Times - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menuding anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah berencana membunuh mantan Penasihat Keamanan Nasional AS untuk Donald Trump yakni John R Bolton. Itu diduga sebagai balasan atas pembunuhan Jenderal Iran, Qassem Soleimani, pada 2020 silam.

Bolton mengucapkan terima kasih kepada lembaga penegak hukum karena telah menggagalkan plot pembunuhan kepada dirinya. Dia mengecam upaya pemerintah AS, yang saat ini menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.

"Senjata nuklir Iran dan aktivitas teroris adalah dua sisi mata uang yang sama. Tidak ada pemerintah AS yang bertanggung jawab untuk berpikir sebaliknya," kata Bolton dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Iran Jatuhkan Sanksi ke 61 Pejabat AS karena Dukung Terorisme

1. Dugaan rencana pembunuhan Bolton

Departemen Kehakiman AS menyampaika tuduhan terhadap Shahram Poursafi dari Tehran pada Rabu (10/8/2022). Poursafi diduga menawari seorang individu tak dikenal yang berbasis di AS senilai 300 ribu dolar AS (sekitar Rp4 milyar) untuk melakukan sebuah pembunuhan di Washington, DC.

Dilansir New York Times, sebuah dokumen dakwaan yang diajukan di pengadilan federal, dibaca layaknya sinopsis novel spionase Internasional. Itulah kema pembunuhan Bolton, seorang kritikus terkemuka AS terhadap pemerintah di Teheran. Beruntung, rencana tersebut digagalkan oleh seorang informan federal rahasia yang menyamar sebagai calon pembunuh.

Baca Juga: Balas Dendam atas Soleimani, Perempuan Iran di AS Tikam Kekasihnya

2. Iran menolak tuduhan AS

ilustrasi bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Pada hari itu juga, Teheran menolak tuduhan yang dilayangkan AS dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut "konyol dan tidak berdasar", dikutip dari Al Jazeera.

Nasser Kanaani, seorang juru bicara dari kementrian luar negeri Iran, balik menuduh pejabat AS membuat sebuah tuduhan tak berdasar dan tanpa bukti atau dokumen yang kredibel. Dalam sebuah komentar yang diunggah ke situs kementrian luar negeri, dia mengatakan Teheran siap untuk membela di pengadilan internasional.

Departemen Kehakiman Iran mengatakan, bahwa Shahram Poursafi sudah mempunyai kasus dan menjadi buron diluar negeri. Jadi, dia tidak mungkin diadili atas dua tuduhan yang dia hadapi, termasuk "menyediakan dan berusaha memberikan dukungan material untuk rencana pembunuhan transnasional".

Verified Writer

Taufik Hidayah

- Null :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya