TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bill Gates: Pasca COVID-19, Perjalanan Bisnis Berkurang 50 Persen

Situasi baru pulih akhir 2023

Bill Gates (Instagram/@thisisbillgates)

Jakarta, IDN Times – Bagaimana pola kerja dan perjalanan bisnis pasca pandemik COVID-19? Pendiri Microsoft Bill Gates memprediksi bahwa pola kerja dari rumah (work from home, WFH) dan pengurangan perjalanan dinas bakal berlanjut, bahkan sesudah pandemik mereda.

Gates, yang baru saja disalip oleh Elon Musk dalam peringkat kedua orang terkaya di dunia, menyampaikan hal itu dalam wawancara dengan Andrew Ross Sorkin di sebuah konferensi yang diadakan New York Times, awal pekan ini, Senin 23 November 2020. Salah satu perubahan terbesar dalam berkerja yang dipengaruhi situasi selama pandemik adalah berkurangnya perjalanan dinas.

“Prediksi saya, lebih dari 50 persen perjalanan bisnis gak bakal dilakukan lagi, dan lebih dari 30 persen hari berkantor akan berkurang,” ujar Gates, sebagaimana dikutip di laman Forum Ekonomi Dunia (WEF).

Baca Juga: Twitter Izinkan Karyawannya WFH Selamanya Usai Pandemik COVID-19

1. Perusahaan bakal makin selektif izinkan perjalanan dinas

Ilustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Gates, perjalanan dinas yang selama ini dilakukan dengan alasan antara lain penting untuk membicarakan bisnis secara tatap muka, tidak lagi jadi “standar emas”. Dia memperkirakan sebagian besar perusahaan akan menentukan secara selektif kapan karyawannya harus melakukan perjalanan bisnis.

Berkaitan dengan bekerja dari rumah, “sejumlah perusahaan akan bersikap lebih ekstrim,” kata Gates, seraya menyebut salah satu contohnya adalah perusahaan seperti Twitter yang sejak pandemik mengatakan karyawannya boleh bekerja dari mana saja untuk selamanya.

2. Kelemahan rapat daring adalah, berkurangnya kesempatan bertemu orang baru

Bill Gates (Twitter/@BillGates)

Gates mengakui, ada kelemahan dalam kegiatan virtual atau daring, ketimbang rapat tatap muka, yaitu kurang kesempatan bertemu dengan orang baru. Kepada Sorkin, Gates mengatakan bahwa dia belum punya teman baru selama tahun ini, karena dia gak sempat bertemu orang-orang secara random, sebagaimana kalau dia hadir di acara secara fisik.

Menurut Gates, dari sisi perangkat lunak, perlu dilakukan hal yang memungkinkan pertemuan kebetulan sesudah rapat, seperti di dunia nyata.

Banyak perusahaan, terutama di dunia teknologi, memang membayangkan masa depan bekerja, dan pandemik memaksa kegiatan bisnis harus dilakukan dari rumah, serta berhentinya perjalanan dinas. Selain Twitter, perusahaan lain yang menyatakan bahwa karyawannya gak perlu balik berkantor di kantor pusat, seperti sebelum COVID-19 adalah Slack, Stripe, dan Facebook. Mereka mengatakan karyawan boleh bekerja dari mana saja, meskipun dalam sejumlah kasus mereka akan dipangkas gajinya.

3. Microsoft menerapkan kantor hibrida selama dan sesudah pandemik COVID-19

Unsplash/heinrich_boll

Di perusahaan yang dia dirikan bareng Paul Allen pada tahun 1975, Microsoft, Gates memberlakukan berkantor secara hibrida (hybrid workplace), di mana karyawan hanya wajib ke kantor separuh dari hari kerja dalam sepekan.

Bahkan saat nanti kebijakan berkerja dari rumah yang dimulai saat pandemik, diakhiri, karyawan Microsoft gak perlu sepenuhnya balik ke kantor untuk bekerja.

Menurut memo internal Microsoft yang diperoleh The Verge, karyawan diperbolehkan bekerja dari rumah atau kurang dari separuh waktu kerja sepekan. Sebagian akan diputuskan untuk diizinkan bekerja secara penuh dari rumah.

Mengingat bisnis Microsoft titik beratnya adalah pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras, maka sebagian karyawan yang bidang kerjanya memerlukan kehadiran fisik, tidak bisa memanfaatkan kebijakan berkantor secara hibrida. Karyawan yang terlibat dalam riset dan pengembangan perangkat keras, pelatihan secara individu, misalnya tetap harus masuk kantor.

Untuk yang lainnya, yang pekerjaannya bisa dilakukan sepenuhnya dari luar kantor, ada opsi untuk pindah lokasi, bahkan secara internasional atau ke negara lain, jika disetujui. Hampir semua dari 150 ribu karyawan dapat memanfaatkan tawaran pindah lokasi ini.

4. Gara-gara pandemik, Microsoft menunda launching Xbox “Halo Infinite”

Microsoft Store

Selama pandemik virus corona, setidaknya ada satu produk penting Microsoft yang ditunda peluncurannya. Situasi bekerja dari rumah melambatkan produksi next-gen Xbox “Halo Infinite” yang tadinya diluncurkan 2020. Game ini direncanakan bakal dirilis pada 2021, berbulan-bulan setelah kehadiran Xbox Series S dan Series X yang diluncurkan 10 November ini.

“Keputusan untuk mengubah tanggal peluncuran karena sejumlah faktor, termasuk COVID-19,” kata kepala studio produksi Xbox Chris Lee, sebagaimana dimuat Business Insider Agustus lalu. “Tidak akan baik bagi situasi kesehatan tim kami dan sukses keseluruhan game ini jika dipaksakan untuk diluncurkan pada musim liburan akhir tahun ini,” tambah Lee.

Baca Juga: Biar Nyaman WFH, Ini 10 Inspirasi Desain Ruang Kerja di Rumah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya