TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta-Fakta tentang Kota Madinah, Kota Nabi Muhammad SAW 

Salah satu kota terpadat di Arab Saudi

Masjid Quba (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times – Detak jantung ”berdegup”. Tubuh gemetar. Air mata menetes. Rasa haru membuncah. Mulut kian kencang melafazkan doa-doa salam kepada Nabi Muhammad SAW.  Bersyukur kepada Allah SWT, telah diberikan kesehatan dan rezeki menginjakkan kaki di kota Madinah.

Perasaan ini biasanya dialami jutaan orang dari berbagai penjuru dunia yang datang ke kota suci di Arab Saudi itu baik untuk menjalankan ibadah haji, maupun umrah (ziarah).  Ketika masuk kota, melihat menara-menara Masjid Nabawi, mulailah kepungan rasa haru dan syukur berkecamuk jadi satu.

Apalagi ketika tiba di Madinah saat jelang waktu Subuh. Melihat semburat cahaya dari menara Masjid Nabawi, suasananya syahdu.

Madinah dikenal sebagai Kota Nabi Muhammad SAW. Kota ini salah satu dari dua kota paling suci bagi umat Islam. Madinah terletak di wilayah Hejaz di Arab Saudi bagian barat. Jarak dari Mekah, kota suci pertama, sekitar 443 kilometer. Madinah terkenal sebagai tempat Nabi Muhammad (SAW) menaklukkan seluruh Arab setelah hijrah dari Mekah. 

Tujuan utama ke Madinah adalah ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, yang terletak di dalam Masjid Nabawi. Madinah hanya boleh dikunjungi orang Muslim. 

Berikut ini adalah fakta-fakta tentang Kota Madinah

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Mulai Salat 40 Waktu Tanpa Putus di Nabawi

1. Madinah adalah tempat dengan banyak situs keagamaan dan sejarah Islam

IDN Times/Uni Lubis

Al-Madinah Al—Munawwarah, atau kota semburat cahaya, demikian sebutan bagi kota dengan populasi sekitar 1,3 juta itu. Di sini ada tempat pendaratan militer di Sultonah, sekarang menjadi istana raja. Ada juga reruntuhan makam Amr bin al-As, penakluk bagi Islam di awal Palestina dan Mesir. 

Tempat ziarah lain termasuk Masjid Dua Kiblat (Qiblatain). Awalnya dikenal dengan nama masjid Bani Salamah karena dibangun di atas bekas rumah mereka.  Masjid bersejarah ini menjadi saksi perubahan kiblat arah salat dari Yerusalem ke Mekah.

Ada makam Hamza, paman Nabi dan teman-temannya yang gugur dalam Pertempuran Uhud, di mana Nabi Muhammad juga terluka. Ada gua di sisi  Bukit Uhud tempat Nabi berlindung di peristiwa itu, dan banyak lain. Selain itu kota ini juga ada  Universitas Islam, didirikan pada 1961.

2. Kota Madinah adalah rumah bagi Masjid Nabawi

IDN Times/Uni Lubis

Pusat perhatian semua peziarah adalah Masjid Nabawi, yang awalnya ikut dibangun oleh  Nabi Muhammad SAW. Masjid Nabawi adalah masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah Islam, dan menjadi masjid kedua terbesar di dunia setelah Masjid al-Haram di Mekah. Ini adalah masjid pertama yang mendapatkan listrik di tahun 1909. 

Masjid ini awalnya adalah  kediaman Nabi Muhammad SAW, yang ditinggali setelah Nabi hijrah atau pindah ke Madinah pada 622 Masehi. Bentuk masjid yang asli adalah bangunan terbuka yang berfungsi sebagai pusat komunitas, pengadilan, dan sekolah agama. Saat ini Masjid Nabawi ada di bawah kendali Penjaga Dua Masjid Suci, yaitu kerajaan Arab Saudi.

Di dalam Masjid Nabawi ada makam  Nabi Muhammad SAW. Di sampingnya ada Raudhah atau Raudhatul Jannah, surga di dunia. Ini tempat yang tak pernah sepi dikunjungi peziarah. Dianggap tempat yang mustajab untuk berdoa. Ada juga museum Al Qur’an di sini.

3. Kota Madinah adalah kota yang tak pernah sepi, selalu dipenuhi pengunjung

IDN Times/Uni Lubis

Meskipun menurut statistik 2018, penduduk Madinah 1,3 juta, namun kota dengan luas 589 kilometer persegi ini tak pernah sepi pengunjung yang ingin berziarah. Sekitar 2-3 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan ke Madinah untuk haji setiap tahun.  Ratusan ribu datang untuk umrah sepanjang tahun.

Madinah adalah adalah salah satu  kota terpadat di Arab Saudi.  Biasa diijumpai, umat Islam yang berziarah lantas menetap di kota ini. Bertani dan membuat tembikar adalah pekerjaan penting yang dilakukan warga di kota ini. 

Baca Juga: [LINIMASA] Perjalanan Haji Menuju Tanah Suci Tahun 2019

Laporan Naila Pringgadani

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya