TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dorong Program Langit Tanpa Batas, Taiwan Siap Berpartisipasi di ICAO

Langit di Indonesia dan Taiwan saling menyatu

ICAO

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan dan Komunikasi Taiwan, Lin Chia-lung, menyerukan semua negara di dunia untuk mendukung partisipasi Taiwan di International Civil Aviation Organization (ICAO) demi memastikan keamanan penerbangan penumpang dan peredaran barang kargo.

Hal itu disampaikannya dalam rangka perayaan peringatan berdirinya ICAO ke-75 tahun 2019 dan Sidang Majelis ICAO ke-40 yang akan diadakan pada (24/9) di Kanada.

Baca Juga: 11 Tahun Berlalu, Ini Kabar Pemain Drama Taiwan "Hot Shot"

1. Taiwan belum dapat berpartisipasi di ICAO

Dok.IDN Times/Istimewa

Menteri Lin mengatakan bahwa Taiwan tidak dapat berpartisipasi dalam pertemuan, mekanisme, dan kegiatan ICAO. Mulai dari ketepatan waktu, pendanaan, dan operasinya, Otoritas Penerbangan Sipil telah membayar lebih banyak upaya dan biaya daripada negara-negara lainnya untuk memastikan keselamatan penerbangan.

Menteri Lin juga berharap ICAO dapat memperhatikan Taiwan untuk berpartisipasi dalam Sidang Majelis ICAO serta mendapatkan informasi dan legitimasi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan kerja sama regional ICAO "Langit Tanpa Batas (Seamless Sky)" dan sesuai prinsip "tidak ada yang dikecualikan".

2. Taiwan miliki hubungan transportasi udara yang erat

(Ilustrasi) pexels/Josh Sorenson

Alasan Taiwan diharapkan dapat untuk berpartisipasi dengan ICAO adalah karena Taiwan memiliki hubungan transportasi udara yang erat dengan berbagai negara wilayah. Wilayah Informasi Penerbangan Taipei (Taipei FIR) bertanggung jawab atas arus lalu lintas udara yang besar di Asia Timur, dan menyediakan lebih dari 1,75 juta layanan pengendalian lalu lintas udara pada tahun 2018.

Selain itu, 17 bandara di Taiwan melayani lebih dari 68,9 juta penumpang pada tahun 2018, dan 92 maskapai penerbangan beroperasi di Taiwan, serta menerbangkan 313 rute penumpang dan kargo reguler yang menghubungkan 149 kota di seluruh dunia.

Baca Juga: Untuk Wujudkan SDGs, PBB yang Inklusif Diminta Buka Pintu untuk Taiwan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya