TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ancaman Kremlin: Embargo Minyak Rusia Bisa Picu Bencana Global

Harga minyak dunia bisa melonjak tajam

Gedung Kremlin di Rusia. (Pixabay.com/Peggy_Marco)

Jakarta, IDN Times - Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, memperingatkan bahwa penerapan larangan impor minyak dan gas dari Rusia akan memicu bencana besar di dunia.

Pernyataan yang disampaikan pada Senin (7/3/2022) itu merupakan tanggapan Rusia atas rencana negara-negara Barat untuk melarang impor pasokan energi dari Rusia, sebagai bagian dari sanksi atas agresi militer yang dilancarkan di Ukraina sejak 24 Februari 2022.  

"Larangan (impor) minyak Rusia akan menyebabkan bencana bagi pasar global. Lonjakan harga tidak akan dapat diprediksi, bisa lebih dari 300 dolar AS (sekitar Rp4,3 juta) per barel, itupun jika tidak lebih,” kata Novak dikutip dari The Straits Times.  

Baca Juga: Jerman Tolak Ajakan AS Larang Impor Minyak dan Gas dari Rusia 

1. Larangan impor energi Rusia akan memicu kenaikan harga

Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Novak menambahkan, mustahil bagi Eropa mendapat pemasok energi baru dalam waktu dekat. Selain itu, kebutuhan yang mendesak di tengah krisis akan berdampak terhadap kenaikan harga minyak dan gas.

"Ini (mencari pemasok baru) akan memakan waktu lebih dari satu tahun dan akan jauh lebih mahal bagi konsumen Eropa," katanya.

“Kemudian, politisi Eropa harus mengumumkan kepada konsumen dan warganya, bahwa harga (minyak) di pom bensin, listrik, dan pemanas akan meroket,” tambah Novak.

2. Rusia pertimbangkan setop pasokan energi melalui pipa Nord Stream 1

Ilustrasi kilang minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada akhirnya, Novak menekankan, kebijakan embargo minyak dan gas dari Rusia hanya akan merugikan konsumen dan masyarakat.

Rusia bahkan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan pasokan energi melalui pipa Nord Stream 1, sebagai balasan atas penghentian proyek pipa Nord Stream 2 yang membentang dari Rusia hingga Jerman.

"Sejauh ini kami belum membuat keputusan ini, meskipun politisi Eropa menekan kami untuk menuruti permintaan mereka. Tidak ada pihak yang diuntungkan dari (larangan) ini,” ujar Novak.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Dimulai! Rusia Lancarkan Invasi Skala Penuh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya