TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Akan Bentuk Front untuk Sikapi Taliban di Afghanistan

Menlu AS saat ini sedang melakukan tur "terima kasih"

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. (Twitter.com/SecBlinken)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengumumkan rencana pembentukan front atau gerakan persatuan dengan sekutunya, untuk menyikapi Taliban dan memastikan dukungan berkelanjutan bagi warga AS yang belum dievakuasi dari Afghanistan.

Dilansir Reuters, pernyataan itu disampaikan sepekan pasca-AS memperkenalkan kebijakan barunya di Afghanistan, sesudah mengakhiri keterlibatannya dalam perang sipil selama 20 tahun.

Kampanye front digaungkan Blinken ketika melawat ke Qatar dan Jerman. Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga melakukan perjalanan ke sejumlah negara Teluk, termasuk Arab Saudi, Qatar, Bahrain, dan Kuwait.

Baca Juga: 3 Petinggi Taliban yang Jadi Calon Terkuat Pemimpin Afghanistan

1. Blinken adakan tur "terima kasih"

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, saat berbicara dalam konferensi pers pada Senin 1 Februari 2021. (Facebook.com/U.S. Department of State)

Lawatan Blinken dijuliki sebagai tur “terima kasih” karena negara Teluk dan Jerman memainkan andil penting membantu Washington mengevakuasi puluhan ribu orang dari Kabul. Rencananya, Blinken akan bertemu dengan pejabat senior Qatar di Doha dan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di pangkalan udara Ramstein.

Pejabat AS mengonfirmasi bahwa Blinken dan Austin tidak akan bertemu dengan pejabat Taliban.

Kunjungan dua pejabat tinggi AS dilakukan saat pemerintahan Biden bergulat dengan dampak penarikan pasukan dari Afghanistan, sebuah kebijakan yang juga dikritik oleh mantan Presiden Donald Trump beserta politisi Partai Republik lainnya.

Baca Juga: Taliban Klaim Berhasil Taklukkan Lembah Panjshir Basis Oposisi 

2. AS akan melanjutkan misi evakuasinya di Kabul

Anggota layanan Departemen Pertahanan AS membela pesawat di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa, 17 Agustus 2021. (ANTARA FOTO/U.S. Air Force/Senior Airman Taylor Crul/Handout via REUTERS)

Misi evakuasi Kabul tercatat sebagai salah satu operasi evakuasi terbesar dalam sejarah, lebih dari 120 ribu orang diangkut keluar dari Afghanistan. Meski begitu, ribuan warga Afghanistan yang berada dalam ancaman Taliban masih tertinggal, begitu pula dengan 100 warga AS lainnya.  

Blinken berjanji untuk melanjutkan upaya evakuasi dan memegang komitmen Taliban, memberi akses kepada siapa saja yang ingin meninggalkan negeri dengan aman.

"Kami dalam koordinasi yang sangat, sangat aktif dengan negara-negara yang berpikiran sama di seluruh dunia, sehingga kami terus bekerja sama dan menggunakan pengaruh yang kami miliki, untuk menahan Taliban pada komitmen yang dibuatnya," tambah Blinken melalui konferensi pers pada Jumat kemarin.

Baca Juga: Taliban Pisahkan Perempuan Afghanistan dari Laki-laki di Ruang Kuliah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya