TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Gelar KTT Demokrasi Dunia, China: Itu Hanya Konferensi Lawak

Democracy Summit akan digelar pada 9-10 Desember 2021

Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, IDN Times - China menyebut Democracy Summit yang digelar Amerika Serikat (AS) pekan ini sebagai konferensi lawak. Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri China, Le Yucheng, dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Sementara itu, Wakil Direktur Kantor Pusat Kebijakan Komite Partai Komunis, Tian Peiyan, juga menyebut konferensi itu sama sekali tidak mencerminkan nilai demokrasi yang sesungguhnya. 

"Di bawah sistem demokrasi Amerika, politisi AS adalah agen dari kelompok kepentingan, dan tidak mewakili kepentingan pemilih mayoritas atau kepentingan nasional," kata Peiyan, dikutip dari Bloomberg.

Baca Juga: Xi Jinping Dorong Pejabat China dan Orang Partai Komunis Ngerti Agama

1. Demokrasi AS telah menciderai nilai aslinya

Unspalsh/Maarten van den Heuvel

Peiyan juga menyinggung, politisi di Negeri Paman Sam akan menjanjikan apa pun agar bisa terpilih dan mereka sama sekali tidak memiliki komitmen terhadap janji politiknya.

“Itu bukan demokrasi yang sebenarnya, orang-orang China tidak suka dan tidak menginginkan demokrasi seperti itu," tambah Peiyan, pada konferensi pers yang dibarengi dengan momen peluncuran buku putih demokrasi pekan lalu. 

2. China sebut AS tidak layak jadi pemimpin demokrasi

Xi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Pada kesempatan yang sama, Peiyan menyampaikan bahwa AS tidak sepatutnya tampil sebagai pemimpin demokrasi global. 

"AS adalah pemimpin demokrasi gadungan, tetapi apa yang disebut konferensi demokrasi hanya ditujukan untuk menekan dan menahan negara-negara dengan model pembangunan yang berbeda," tutur dia.

“itu akan menjadi lelucon dan tidak akan populer,” tambahnya. 

Baca Juga: China Tembaki Kapal Filipina dengan Meriam Air di Laut China Selatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya