Dubes Rusia: Krisis di Ukraina Terjadi karena NATO Melanggar Janji
Rusia tegaskan tidak ingin menginvasi Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menuding NATO telah melanggar janji untuk tidak memperluas pengaruhnya di Eropa. Menurut Vorobieva, setelah keruntuhan Uni Soviet pada 1991, negara-negara Barat berjanji kepada Rusia agar NATO tidak melakukan ekspansi, khususnya ke wilayah Eropa Timur.
"Barat berusaha mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari ancaman nyata keamanan yang ada. Salah satu ancaman keamanan ini di Eropa tentu saja adalah perluasan NATO," kata Vorobieva, dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Jumat (18/2/2022).
"Kami percaya mereka. Tapi, mereka tidak pernah memenuhi komitmennya. Antara 1999 hingga 2020, ada lima putaran ekspansi NATO. Bagaimana kami tidak merasa terancam?" lanjutnya.
Baca Juga: Pemberontak Pro-Rusia Tuduh Ukraina Lakukan Serangan Mortir
1. Rusia: NATO yang melanggar perjanjian
Dalam berbagai kesempatan, pejabat Rusia menyatakan ekspansi NATO di Eropa Timur, termasuk rencananya untuk menerima Ukraina sebagai anggota, menjadi akar permasalahan keamanan hari ini, bahkan disebut sebagai awal dari Perang Dunia III.
Perluasan keanggotaan NATO, kata Vorobieva, merupakan sesuatu yang membuat Rusia khawatir.
"Kami sangat menentangnya karena NATO membawa infrastruktur militer mereka di dekat perbatasan Rusia. Bukan Rusia yang membawa misilnya ke perbatasan Amerika Serikat (AS)," ujar Vorobieva
"Kami tidak mencoba untuk menempatkan infrastruktur militer di dekat perbatasan Kanada atau Meksiko. Tetapi, AS dan NATO yang mencoba membawa infrastruktur militer mereka ke perbatasan Rusia. Tentu saja, kami mengkhawatirkan keamanan," lanjutnya.
Baca Juga: Apa Itu NATO: Aliansi Militer yang 'Bermusuhan' dengan Rusia