Hubungan Rusia-Ukraina Memburuk, AS Siagakan 8.500 Tentara
Pasukan AS akan tergabung dalam NATO Response Force
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pentagon mengatakan Amerika Serikat (AS) menyiagakan 8.500 tentara jika NATO mengaktifkan Response Force sebagai tanggapan atas hubungan Ukraina-Rusia yang semakin memburuk.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, berusaha menenangkan ketakutan negara-negara Barat atas krisis Ukraina setelah bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
"Kami tahu betul tingkat ancaman dan bagaimana cara harus bereaksi dan tidak diragukan lagi kami harus menghindari reaksi yang mengkhawatirkan. Anda harus tetap tenang melakukan dan menghindari gangguan saraf,” kata Borrell seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (24/1/2022).
Baca Juga: Bantuan Keamanan Perdana AS Senilai Rp2,8 Triliun Tiba di Ukraina
1. NATO juga menyiagakan militernya
NATO juga telah menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan mengirim kapal serta jet tempur untuk meningkatkan pertahanan di Ukraina. Hal itu merupakan respons negara-negara Barat atas keputusan Rusia menumpuk militernya di dekat perbatasan Ukraina.
Rusia disebut telah mengumpulkan sekitar 100 ribu tentara di dekat perbatasan, tuduhan yang dibantah oleh Kremlin. Di sisi lain, Moskow berulang kali menegaskan bahwa mereka memiliki kedaulatan untuk menempatkan pasukannya di mana saja, selama masih bagian dari Rusia.
Inggris dan AS telah mengimbau staf kedutaan non-esensial dan warga negaranya untuk segera meninggalkan Kyiv segera. Inggris bahkan telah mulai menarik staf kedutaannya.
Baca Juga: Semakin Tegang, AS Serukan Warganya untuk Tinggalkan Ukraina Segera!