Indo-Pasifik Disebut Alami Gejala Perang Dingin, Apa Maksudnya?
Retno mengatakan a cold war in hot places
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan Indo-Pasifik sedang mengalami gejala perang dingin. Istilah yang digunakan Retno adalah “a cold war in hot places.”
Ungkapan tersebut menimbulkan tanya, apakah Indonesia melihat bahwa perang dingin baru sedang terjadi di Indo-Pasifik?
Baca Juga: ASEAN Dorong Inggris Segera Aksesi SEANFWZ
1. Perang bukan lagi sejarah
Untuk menjelaskan hal itu, Retno mengawali dengan pernyataan bahwa selama lebih dari lima dekade, Asia Tenggara telah menjadi kawasan paling stabil dan damai di dunia. Kemudian, Retno memberi penekanan bahwa perdamaian tersebut tidak hadir begitu saja.
“Kita mungkin melihat konflik dan perang adalah sejarah, karena kita pikir itu di masa lalu. Tapi, perang tidak lagi sejarah, nyatanya perang masih terjadi,” kata Retno pada konferensi pers setelah menutup rangkaian Asian Ministerial Meeting (AMM) di Jakarta, Jumat (14/7/2023).
“Oleh karena itu, kita harus melakukan yang terbaik untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di Asia Tenggara,” dia menambahkan.
Baca Juga: Menlu Retno: AS Memegang Kunci untuk Wujudkan Cita-cita ASEAN