Ini 3 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Unjuk Rasa di Iran
Masalah ekonomi picu demo antipemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Teheran, IDN Times - Unjuk rasa penduduk Iran atas rezim pemerintahan Hassan Rouhani telah memasuki hari ke enam. Dari ribuan demonstran yang turun ke jalan, paling tidak sekitar 22 orang menjadi korban jiwa dan lebih dari 450 orang ditahan sejak 28 Desember 2017 silam.
Baca juga: Jennifer Dunn Dibawa ke Puslabfor untuk Periksa 3 Hal Ini
Dilansir dari berbagai media, berikut tiga fakta terkait unjuk rasa di Negeri Para Mullah yang harus kamu ketahui:
1. Gara-gara krisis ekonomi
Gelombang protes pertama kali terjadi di Masshad, kota terbesar kedua di Iran, akibat krisis ekonomi dalam negeri.
Persentase tunakarya di Iran menyentuh angka 12,5 persen dengan generasi muda sebagai penyumbang pengangguran terbesar. Bahkan, di beberapa wilayah persentase pengangguran menyentuh angka 45 persen. Kemudian, inflasi sebesar 10 persen menyebabkan harga pangan tak lagi terbendung oleh mayoritas penduduk Iran. Di tengah krisis ekonomi, Rouhani menaikkan anggaran parlemen sebesar 6 persen atau sekitar USD104 miliar.
Lantaran krisis yang melanda, Tamer Badawi, peneliti Al-Sharq Forum, mengatakan bahwa penduduk Iran tengah mengalami krisis harapan hidup. Bagi Badawi, salah satu cara agar Rouhani mampu mendapatkan kepercayaan rakyat adalah dengan melakukan pemberantasan korupsi. Mengingat berdasarkan data yang dimiliki oleh Transparency International tahun 2016, Iran menempati peringkat ke 132 dari 170 negara dengan korupsi terbesar di dunia.
Secara garis besar, Mehrdad Emadi menjelaskan lima hal menyebabkan penduduk Iran tidak puas dengan kebijakan ekonomi Rouhani, yaitu: meningkatnya angka pengangguran, daya beli yang lemah, korupsi, kebijakan yang lemah, dan distribusi kekayaan yang tidak merata.
Baca juga: Penyerapan Anggaran DKI Tinggi, Sandiaga Berterima Kasih ke Ahok-Djarot