TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Mengebom Situs Hamas untuk Balas Serangan Balon Api 

Kekerasan juga diarahkan kepada para demonstran

Pejuang Hamas Palestina saat latihan militer saat persiapan menghadapi konfrontansi dengan Israel, di selatan Jalur Gaza, Minggu (25/3/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Jakarta, IDN Times – Pesawat militer Israel menyerang situs Hamas di Gaza pada Minggu (29/8/2021). Pengeboman itu sebagai balasan atas balon api yang diluncurkan dari wilayah penduduk Palestina dan memicu kebakaran hutan di kawasan selatan Israel.

Ketegangan Israel-Hamas menjadi ujian bagi gencatan senjata yang disepakati kedua pihak pada Mei lalu, setelah Israel menyerang Gaza selama 11 hari dan menewaskan lebih dari 232 warga Palestina.

Berdasarkan pengakuan aparat Israel, kekerasan dan serangkaian serangan dilakukan untuk membubarkan massa Palestina juga. Demonstran Palestina berunjuk rasa di sepanjang penghalang antara Israel dan Jalur Gaza pada Minggu malam. Mereka melempari aparat dengan bahan peledak dan membakar ban.

Baca Juga: Israel-Hamas: Awal Mula Meledaknya Konflik di Langit Gaza

1. Serangan udara juga untuk membubarkan para demonstran

Balon api yang diluncurkan Pejuang Hamas ke Wilayah Israel. twitter.com/IDF

Kelompok-kelompok Palestina, pada Sabtu (28/8/2021), mengumumkan bahwa mereka akan terus menggelar unjuk rasa dengan tujuan menekan Israel, untuk mengurangi hukuman pembatasan di wilayah Gaza yang sudah terisolasi.

Protes mencuat pada hari itu, dengan tentara Israel menembakkan peluru tajam, gas air mata, dan granat kejut saat warga Palestina membakar ban. Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan, 11 warga Palestina terluka dalam bentrokan dan tiga di antaranya terkena peluru tajam.

"Serangan (udara) itu sebagai tanggapan terhadap Hamas yang meluncurkan balon pembakar ke wilayah Israel dan kerusuhan kekerasan yang terjadi kemarin," kata sebuah pernyataan dari tentara Israel.

Baca Juga: Profil Hamas, Militan Palestina Pemimpin Gaza yang Perangi Israel

2. Warga Palestina menolak blokade di Jalur Gaza

Situasi di sekitar wilayah Jalur Gaza. (Pixabay.com/badwanart0)

Israel dan Mesir telah mempertahankan blokade di Jalur Gaza sejak Hamas memenangkan pemilu dan mulai memerintah pada 2007. Tercatat empat konfrontasi terjadi antara Israel dengan Hamas sejak saat itu, termasuk serangan Mei kemarin yang terbaru.

Kebijakan blokade membatasi mobilitas barang dan orang untuk keluar atau memasuki Gaza, yang memberi kerugian ekonomi kepada wilayah dengan populasi dua juta orang itu. Sementara itu, Perdana Menteri Naftali Israel Bennett menegaskan, operasi militer Israel di Gaza akan terus berlanjut sesuai agenda dan kepentingannya.

Warga Palestina mengatakan demonstrasi itu adalah unjuk rasa awal dari serangkaian protes yang akan terus berlanjut.

“Pendudukan tidak akan menikmati ketenangan kecuali pengepungan di tanah kita tercinta dicabut,” kata Abu Omar, juru bicara para pengunjuk rasa.

Baca Juga: 3 Serangan Udara Tersadis Israel di Gaza

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya