Kabur dari Afghanistan dan Taliban, Presiden Ashraf Ghani Disebut Aib
Presiden Ghani bersama keluarganya kabur ke Tajikistan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah, mengecam keputusan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang mengungsi bersama keluarganya ke Tajikistan. Ghani meninggalkan negeri setelah pemberontak Islam Taliban menaklukkan Kabul, Ibu Kota Afghanistan.
"Mantan Presiden (Ghani) telah meninggalkan Afghanistan. Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya,” kata Abdullah melalui video yang diunggah di akun Facebook-nya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: Kuasai Kabul, Taliban Akan Deklarasikan Negara Islam Afghanistan
1. Ghani disebut banyak berbohong kepada rakyat
Seorang politikus dari provinsi timur, yang tidak ingin disebutkan namanya, menggambarkan kepergian Ghani sebagai sebuah aib. Politikus itu menuduh Ghani telah berbohong kepada rakyat.
“Dia membiarkan masyarakat Afghanistan berada dalam kegelapan,” tambah dia.
"Orang-orang selama ini dan menjaga orang-orang Afghanistan dalam kegelapan".
Politikus itu juga menyoroti pernyataan Ghani pada Sabtu (14/8/2021) sebagai contoh kebohongan kepada rakyat Afghanistan. Dalam pidato itu, Ghani berjanji untuk mencegah agar kerusuhan dan kekerasan tidak meluas. Namun, tidak lama setelah pidato itu, dua ibu kota terbesar di Afghanistan, Jalalabad dan Mazar-i-Sharif, jatuh ke tangan Taliban.
Baca Juga: [BREAKING] Ashraf Ghani Dikabarkan Lengser, Afghanistan Segera Dipimpin Taliban