TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kerusuhan di Gedung Capitol, 4 Pendukung Donald Trump Meninggal  

13 orang ditangkap

Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul dalam sebuah aksi di Freedom Plaza, menjelang sertifikasi Kongres AS mengenai hasil pemilu November 2020, selama berlangsung protes di Washington, Amerika Serikat, Selasa (5/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Jim Urquhar)

Jakarta, IDN Times- Empat orang meninggal dunia di tengah aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di Gedung Capitol, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2020) waktu setempat. Demonstran adalah para pendukung Donald Trump yang menolak kemenangan Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat.

Kepala Polisi Robert Contee, seperti  dilansir dari Fortune, mengatakan satu dari empat orang meninggal tersebut adalah perempuan. Ia meninggal ditembak. Sementara tiga lainnya meninggal dalam keadaan darurat medis.

Permasalahan medis terjadi karena kedua pihak diduga menggunakan bahan kimia yang mampu menimbulkan iritasi selama berjam-jam.  

Baca Juga: Capitol Rusuh, Twitter dan Facebook Tutup Sementara Akun Donald Trump

1. Sebanyak 13 orang ditangkap

Kongres ke-117 di House of Chamber, gedung Capitol, Washington, Amerika Serikat, Minggu (3/1/2021) (ANTARA FOTO/Tasos Katopodis/Pool via REUTERS)

Dilansir dari New York Post, polisi menangkap 13 orang yang berbuat anarkistis. Polisi juga mengamankan lima senjata yang digunakan di tengah kekacauan.
 
Di antara senjata yang diamankan petugas adalah dua bom pipa, satu di luar Komite Nasional Demokrat dan satu di luar Komite Nasional Republik.

Polisi juga menemukan pendingin dari kendaraan yang memiliki senjata panjang dan bom molotov di halaman Gedung Capitol.

2. Demonstrasi terjadi karena menolak hasil pemilu

Seorang pendukung Presiden AS Donald Trump membawa bendera AS dalam aksi protes di gedung Capitol menjelang sertifikasi oleh Kongres AS atas hasil pemilu November 2020 di Washington, Amerika Serikat, Selasa (5/1/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton)

Demonstrasi berujung rusuh tersebut merupakan ekspresi kekecewaan pendukung Trump terhadap hasil kemenangan Joe Biden yang diklaim penuh kecurangan. Trump diduga melakukan provokasi yang mendorong pendukungnya untuk terus bertarung dengan dalih mempertahankan republik.
 
Namun, ketika demonstrasi tidak lagi kondusif, Trump yang semula mengerahkan simpatisan untuk mencurahkan kemarahan di Capitol turut mengimbau untuk tidak berbuat kerusakan.

“Saya meminta semua orang yang ada di Capitol untuk tetap tenang,” cuit Trump melalui akun Twitter-nya.

Baca Juga: Donald Trump Provokasi Massa untuk Bertarung Demi Kemenangannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya