Ketegangan Tak Berujung, Kashmir dan Akar Konflik India-Pakistan
Ketegangan antara India dengan Pakistan kembali terjadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Ketegangan antara India dengan Pakistan di Kashmir kembali terjadi. Kabar terbaru, Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh dua pesawat tempur India di atas garis batas gencatan senjata, Rabu (27/2) pagi. Hingga saat ini, keduanya belum memutuskan untuk mengangkat bendera putih.
Konflik antara kedua negara pemilik nuklir itu dipicu akibat serangan bom bunuh diri pada 14 Februari yang menewaskan 40 paramiliter India di Kashmir. India menuduh kelompok militan Jaish-e-Mohammad (JeM) sebagai pihak yang harus bertanggung jawab dan berjanji untuk melakukan serangan balasan.
Pakistan membantah tudingan tersebut. Namun, India yang tidak semata-mata percaya mulai meluncurkan serangan udara pada Selasa (26/2). Islamabad, Ibu Kota Pakistan, berjanji akan membalas setiap serangan yang diluncurkan. Mereka juga menganggap India telah melanggar aturan yang selama ini disepakati kedua negara.
Bila ditelusuri lebih jauh, ternyata konflik di Kashmir bukan hal baru. Rivalitas antara dua negara tetangga ini tercatat sudah terjadi sejak 1947. Mereka saling klaim atas kepemilikan teritorial Kashmir. Lantas, bagaimana sih akar mula konflik tak berujung ini terjadi?
Baca Juga: Pakistan Klaim Tembak Jatuh 2 Pesawat Tempur India
1. Berawal dari era kolonialisme Inggris
Gyanendra Pandey, antropologis dari Universitas Johns Hopkins, menyebut konflik bermula ketika Inggris mulai meninggalkan India pada 1947. Kala itu, ratusan negara bagian diberi kebabasan oleh Inggris untuk melebur dengan India atau Pakistan.
Sebagaimana dilansir dari United Press International (UPI), Pandey menjelaskan bila kebanyakan dari negara bagian bergabung dengan lokasi dimana mereka berada secara geografi. Namun, ada beberapa negara bagian dan perbatasan yang diketahui tidak memiliki kepastian, salah satunya Kashmir.
Pemicu awal konflik adalah penduduk Kashmir, yang diperkirakan sekitar 60 persennya adalah muslim, tidak terima dipimpin oleh seorang yang beragama Hindu.
Baca Juga: India Tuntut Pembebasan Pilotnya yang Ditahan Pakistan