Malaysia Kerahkan Truk Keliling untuk Vaksinasi Penduduk Desa
Vaksinasi COVID-19 fokus di 9 negara bagian Malaysia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan Malaysia mulai mengerahkan pusat vaksinasi keliling ke daerah pedesaan, untuk memastikan akses vaksin ke jutaan penduduk desa di Negeri Jiran. Strategi itu diterapkan ketika Malaysia mulai memasuki babak pertama dari empat fase untuk mengakhiri pandemik COVID-19 tahun ini.
Mulai bulan ini, pusat vaksinasi keliling dalam bentuk truk bekas akan dikerahkan di sembilan negara bagian, di mana otoritas kesehatan setempat memberdayakan segala cara supaya orang-orang desa mau divaksinasi.
Truk pertama akan beroperasi pekan ini di Negri Sembilan, sekitar 60 kilometer selatan Kuala Lumpur. Kendaraan tersebut merupakan truk bekas yang dipinjam dari klinik gigi distrik Kuala Pilah.
"Idenya adalah untuk melayani orang-orang yang tinggal di luar jarak 25 km dari pusat vaksinasi terdekat. Tempat-tempat ini berada di pedalaman dan tidak ada akses ke transportasi umum," kata petugas kesehatan publik di Negri Sembilan, Noraliza Radzali, kepada The Straits Times, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: Demi Tingkatkan Efikasi, Malaysia Pertimbangkan Campur 2 Jenis Vaksin
1. Target vaksinasi di desa 200 orang dalam sehari
Target vaksinasi keliling minggu ini adalah pemukiman Otoritas Pengembangan Tanah Federal yang disebut Kepis, dengan target menginokulasi hampir 1.000 pemukim selama lima hari atau 200 vaksinasi dalam sehari.
Sebagai uji coba awal, otoritas kesehatan lokal akan bekerja sama dengan tokoh masyarakat alih-alih menggunakan sistem pendaftaran sukarela pemerintah.
"Kami mendapatkan daftar dari manajer di Felda Kepis (salah satu kawasan di Negri Sembilan). Kami mengikuti daftar itu (yang diberikan tokoh lokal), berdasarkan siapa yang berisiko tinggi, dan juga mereka yang berusia 18 tahun ke atas," kata Noraliza.
Pendekatan yang diterapkan vaksinasi keliling berbeda dengan pendekatan pemerintah, yaitu menginokulasi siapa saja yang telah terdaftar di bawah Program Imunisasi Nasional (NIP), terlepas dari apakah mereka mau atau tidak.
Baca Juga: Malaysia Pakai 4 Fase untuk Keluar dari Pandemik COVID-19, Apa Saja?