Menlu Retno: Krisis Myanmar Ujian Kredibilitas ASEAN
Indonesia ingatkan pentingnya realisasi 5 poin konsensus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Indonesia kembali menyoroti pentingnya implementasi 5 poin konsensus (5PCs) dalam upaya pemulihan situasi di Myanmar. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan 5PCs merupakan pertaruhan terhadap kredibilitas ASEAN sebagai organisasi kawasan.
“Kenapa implementasi 5PCs ini penting sekali? Karena implementasi ini penting bagi rakyat Myanmar, untuk memulihkan stabilitas dan perdamaian di kawasan, dan juga penting bagi kredibilitas ASEAN,” kata Retno pada konferensi pers usai menghadiri retreat Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga: PBB: Aksi Protes Tolak Kudeta Myanmar Renggut 1.500 Nyawa
1. RI ingatkan pentingnya lima poin konsensus
Dua hal paling signifikan dalam 5PCs adalah desakan untuk menghentikan kekerasan serta akses terhadap utusan khusus ASEAN.
Tahun lalu, Menlu II Brunei Darussalam Erywan Yusof ditunjuk sebagai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak karena junta tak kunjung memberikan akses masuk.
Tahun ini, utusan khusus ASEAN ditugaskan kepada Menlu Kamboja Prak Sokhon. Junta telah menjanjikan bahwa Sokhon dapat menemui rezim dari Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang dikudeta. Namun, junta tidak memberikan keterangan siapa tokoh NLD yang diizinkan bertemu dengan utusan ASEAN.
“Indonesia sekali lagi menekankan pentingnya utusan khusus ASEAN untuk memulai melakukan kontak dengan stakeholders lainnya di Myanmar. Penting bagi ASEAN untuk mendengarkan langsung concern dan pandangan para stakeholders tersebut,” kata Retno.
Baca Juga: Myanmar, Negara yang Terus Berjuang Melawan Diktator